BOLASPORT.COM - Marc Marquez dipandang tidak memiliki peluang yang begitu besar untuk bisa menjadi juara dunia lagi pada MotoGP 2024.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada MotoGP 2024 ini kiprah Marc Marquez kembali diperhitungkan menyusul performanya yang terus membaik.
Pada musim ini, rider berjuluk Baby Alien tersebut cukup kompetitif meski hanya mengaspal untuk sebuah tim privateer bernama Gresini Racing.
Dibekali motor Ducati Desmosedici G23 atau motor versi tahun lalu, Marquez acap kali mampu memberikan warna yang berbeda.
Peraih delapan gelar juara dunia itu muncul di sela-sela panasnya persaingan Francesco Bagnaia (Ducati) dan Jorge Martin (Pramac Racing).
Hingga menuntaskan 11 seri, Marquez sudah menorehkan empat podium dari balapan utama dan lima podium dari sesi sprint atau balapan mini.
Walau belum mampu meraih kemenangan lagi, Marquez benar-benar tidak bisa diremehkan dengan bakat dan riwayatnya sebagai peraih gelar juara dunia.
Tak sedikit pihak yang menilai bahwa rider asal Spanyol itu telah membuat keputusan yang tepat dengan meninggalkan Repsol Honda.
Ya, pada tahun lalu Marquez memutuskan untuk meninggalkan tim yang sudah dibela sejak musim 2013 itu dengan kontrak yang masih tersisa satu tahun.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Ungkap Keistimewaan Marc Marquez Dibanding Francesco Bagnaia dan Jorge Martin
Seharusnya, Marquez masih membela tim pabrikan asal Tokyo, Jepang tersebut pada musim ini akan tetapi situasi krisis membuatnya berani pergi.
Dengan pengembangan motor Honda RC213V yang buntu, rider 31 tahun itu mengharapkan situasi yang lebih baik serta kuda besi yang lebih mumpuni.
Hasil manis mulai digenggam dan bahkan pada MotoGP 2025 mendatang Marquez akan mendapatkan status sebagai rider tim pabrikan lagi.
Melalui hasil yang ditunjukkan sejauh ini dan riwayat sebagai peraih gelar juara dunia, Marquez akan bertandem dengan Bagnaia di Ducati.
Perjalanan Marquez mendapatkan apa yang telah diraihnya pada musim ini turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP Ricard Jove.
Melalui siaran podcast dalam kanal Youtube Duravalita, Jove menyebut bahwa jalan Marquez untuk menjadi juara dunia dengan Ducati tidak mudah.
Meski memiliki bakat yang tidak bisa dibantah lagi, si pemilik nomor 93 hanya memiliki peluang sebesar 10 persen saja.
"Marquez tahu bahwa dia hanya memiliki 10 persen peluang," kata Jove, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, Jove juga memahami keputusan Ducati yang seolah terburu-buru dalam menentukan susunan pembalap mereka pada musim depan.
Orientasi kepada hasil balapan membuat pasukan Borgo Panigale memilih Maruqez dibandingkan Jorge Martin atau mempertahankan Enea Bastianini.
"Pendekatan yang berorientasi pada hasil adalah alasan mengapa Anda tidak bisa melakukan penandatanganan sebelum pertengahan musim," ucap Jove.
"Tidak diragukan lagi, sekarang ada hal di musim 2023 dan 2024 dan semua orang mengandalkan itu, saya melihatnya secara berbeda."
"Kita berada di tahun 2024, Marquez seharusnya masih terikat kontrak dengan Honda."
"Dia memutuskan kontrak dan pergi ke satu-satunya pilihan yang tersedia untuk Gresini Racing."
"Tim ini tidak pernah memiliki opsi untuk memiliki motor GP24, dan dia memiliki apa yang dia miliki."
"Itulah yang harus dia perjuangkan, dalam 6 bulan kita akan lihat apakah dia akan menggunakan motor yang sama," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar