Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Aragon 2024 - Soal Kursi yang 'Direbut' Marc Marquez, Bos Ducati Masih Tak Enak Hati kepada Jorge Martin

By Nestri Y - Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:08 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, memimpin di depan Jorge Martin dari Prima Pramac dan Marc Marquez dari Gresini pada lomba sprint MotoGP Austria di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 17 Agustus 2024.
JURE MAKOVEC/AFP
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, memimpin di depan Jorge Martin dari Prima Pramac dan Marc Marquez dari Gresini pada lomba sprint MotoGP Austria di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 17 Agustus 2024.

BOLASPORT.COM - Menjelang bergulirnya MotoGP Aragon 2024 pekan ini, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi masih merasa tak enak hati jika diungkit soal perebutan kursi pabrikan antara Marc Marquez dan Jorge Martin.

Kompetisi seri MotoGP Aragon pada 30 Agustus - 1 September 2024 masih tak lekang dengan perbincangan Marc Marquez ke Ducati pada musim depan.

Ya, pada MotoGP 2025, Marquez akan menjadi rekan setim baru Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo.

Dua juara dunia itu akan saling beradu dan berbagi di paddock yang sama milik Si Merah Borgo Panigale.

Banyak yang mewanti-wanti clash besar mungkin akan terjadi di antara mereka atau mungkin melahirkan duet dan persaingan hebat abad ini.

Namun demikiab, tidak sedikit pula yang masih berandai-andai apabila bukan Marquez yang ditunjuk untuk duduk di sana. Melainkan Jorge Martin.

Baca Juga: Bos Ducati Semprot Mata-mata Aprilia, Manajer Pabrikan Noale Ikut Murka dengan Tingkah Polah Anak Buahnya

Jorge Martin memang sebelumnya sudah dirumorkan kuat akan mengisi spot di sebelah Bagnaia.

Namun entah bagaimana, situasi jadi berbalik.

Ducati bak mengkhianai Martin untuk lebih memberiikan kursi itu pada Marquez yang faktanya memang menang soal nama besar di kancah MotoGP.

Disinggung tentang hal tersebut, Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi mengakui bahwa dia memang masih tak enak hati.

Tardozzi tidak memungkiri bahwa Martin memang seharusnya layak untuk naik ke pabrikan utama Ducati.

Akan tetapi, di lain sisi, para eksekutif dan atasan Ducati di atas Tardozzi punya beberapa pertimbangan yang pada akhirnya membuat jari telunjuk mereka lebih mengarah pada Marquez.

"Jelas Martin pantas mendapatkan kursi ini, tapi kami mengambil keputusan berdasarkan data yang kami kumpulkan," kata Davide Tardozzi dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Keputusan itu sangat sulit bagi kami setelah berdiskusi selama berminggi-minggu.
Di Mugello kami harus membuat pilihan," tandasnya.

"Saya minta maaf untuk Martin, dia layak mendapatkan ini sama seperti Marc, tetapi kami harus mengambil keputusan," ucap pria asal Italia itu.

Tardozzi lantas ditanya soal apakah peran pendapat dari dua bos Ducati lain seperti CEO Ducati Claudio Domenicalli dan General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna juga sangat mempengaruhi keputusan akhir ini?

Namun, dia lebih memilih bungkam.

"Setiap orang memiliki pendapatnya sendiri, tetapi saya tidak akan membicarakannya," ucap Tardozzi.

Jika menimbang dari data, jelas Marquez di atas Martin.

Titel Si Semut dari Cervera sudah meraih delapan gelar juara dunia. Sedangkan Martin, capaian terbaiknya adalah runner-up MotoGP 2023.

Meski begitu, dua pembalap itu adalah pembalap berbeda generasi. Marquez sekarang berusia 31 tahun, sedangkan Martin 26 tahun dan berpotensi jadi calon bintang besar.

Martin sendiri pada akhirnya bergerak cepat setelah menyadari bahwa dia tak lagi jadi opsi utama Ducati ketika mendengar nama Marc Marquez dipertimbangkan naik ke pabrikan.

Pembalap asal Spanyol itu memilih pindah ke Aprilia Racing. Di pabrikan Noale itu dia akan berduet dengan Marco Bezzecchi yang belakangan diumumkan jadi rider anyar mereka.

Baca Juga: Update Line Up MotoGP 2025 - Pengganti Marc Marquez Resmi Diumumkan Gresini, Joki Ducati Komplet

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Speedweek.com
Komentar (1)
bila di ungkit antara martin dan mark memang pro dan kontra,apapun itu inilah kenyataannya,dulu mark dari honda turun level ke gresini terbukti mark mampu beradaptasi adan bersaing,sekarang martin dari ducati turun ke aprilia jawaban bisanya nanti di gp25, lebih baik focus aja

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
24
45
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Mallorca
24
34
8
Real Betis
24
32
9
Osasuna
24
32
10
Girona
24
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
25
54
3
Atalanta
25
51
4
Juventus
25
46
5
Lazio
25
46
6
Fiorentina
25
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
25
37
10
Udinese
25
33
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X