BOLASPORT.COM - Marselino Ferdinan diulas media lokal Oxford United sebagai rekrutan untuk masa depan, tidak akan langsung nyetel di Liga Inggris.
Fans Tanah Air tampak harus bersabar untuk menyaksikan Marselino Ferdinan di kompetisi terbaik dunia.
Marselino merupakan satu-satunya pemain Indonesia produk Liga 1 yang masih bertahan di Eropa.
Pada bursa transfer lalu, ia dicaplok klub kasta kedua Liga Inggris milik orang Indonesia, Oxford United.
Oxford dimiliki duo pengusaha Indonesia, Anindya Bakrie dan Erick Thohir.
Di atas kertas, ini adalah kepindahan yang naik kelas bagi Marselino.
Sebelum tiba d Inggris, pemain 19 tahun itu menghabiskan 1,5 musim di kasta kedua Liga Belgia.
Kurun waktu tersebut hanya berbuah 7 penampilan bagi KMSK Deinze, walau terdapat alasan cedera panjang.
Liga Inggris berada beberapa level di atas Liga Belgia, sehingga Marselino diprediksi kesulitan beradaptasi.
Hal tersebut diakui media lokal, Oxford Mail, saat menganalisis aktivitas transfer The U's.
Pelatih Des Buckingham mendatangkan total 16 pemain pada musim pertama di Divisi Championship.
Jumlah raksasa itu patut dimaklumi, lantaran Oxford musim lalu bermain di kasta ketiga League One.
Di antara 16 rekrutan itu, Marselino merupakan salah satu pemain anyar yang tak diprediksi langsung memberi dampak.
"Pemain internasional Indonesia Marselino Ferdinan mungkin butuh waktu," tulis Oxford Mail.
"Agar mampu beradaptasi dengan kecepatan sepak bola Inggris."
"Tetapi dia tiba dengan banyak potensi."
Sebagai perbandingan, Nathan Tjoe-A-On yang membawa bekal dari Liga Belanda perlu waktu satu tahun untuk debut di Swansea City.
Rekan Marselino itu diboyong Swansea dari Excelsior satu tahun silam, tetapi baru diberi debut pada bulan lalu.
Jadi, netizen Indonesia tak perlu merecoki akun media sosial Oxford untuk mendesak memainkan sang wonderkid.
Marselino kemungkinan hanya akan berlatih bersama tim utama, lalu mendapatkan menit bermain di tim U-21.
Jika memungkinkan, produk Persebaya itu akan dipinjamkan pada bursa transfer Januari mendatang.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | oxfordmail.co.uk |
Komentar