BOLASPORT.COM - Winger AC Milan, Rafael Leao, membalas kritik keras Paolo Di Canio dengan mengunggah foto terlarang eks penyerang bengal tersebut.
Rafael Leao dan Theo Hernandez tak luput dari kritikan Paolo Di Canio soal kelakuan mereka dalam partai Lazio vs AC Milan, Sabtu (31/8/2024).
Pada lanjutan pekan ketiga Liga Italia di Olimpico, Leao dan Theo memisahkan diri dari anggota tim yang lain saat momen cooling break terjadi.
Ketika rekan-rekannya berkumpul mendengarkan instruksi pelatih Paulo Fonseca, mereka berada di sisi lain lapangan.
Hal ini diyakini bentuk protes Leao dan Theo kepada sang pelatih anyar.
Lazim menjadi andalan di Milan, keduanya hanya dipasang sebagai pemain pengganti.
Mereka baru masuk pada 20 menit terakhir waktu normal.
Aksi Leao dan Theo disebut mencerminkan sikap kekanak-kanakan.
Tindakan itu tak pantas dilakukan pemain elite yang seharusnya jadi cerminan para junior.
Keduanya dicap sebagai bocah manja yang tidak menunjukkan respek terhadap pelatih.
Di Canio tak tahan untuk memvonis mereka dalam analisisnya sebagai komentator Sky.
Leao dan Theo seolah ingin melangkahi wewenang pelatih dan mengingkari perannya di lapangan untuk menunjukkan bahwa mereka ada di pihak yang benar.
Che cosa inqualificabile quello che hanno fatto Leao e Theo.
— Tancredi Palmeri (@tancredipalmeri) September 1, 2024
Va proprio contro il concetto di squadra e la natura del gioco di calcio.
Che disastro pic.twitter.com/8riPOZlwDu
"Itu sebuah hal yang memalukan," kata Di Canio, mantan maskot Lazio yang juga pernah memperkuat AC Milan.
"Salah satu dari mereka bahkan kadang-kadang menjadi kapten."
"Apa yang kamu lakukan? Pelatih, rekan setim, yang direndahkan oleh sikap tersebut, kalau di zaman saya mereka akan disandarkan ke dinding dan ditinju," tutur sosok kontroversial tersebut.
Baca Juga: Bertingkah seperti 2 Anak Manja, Rafael Leao dan Theo Hernandez Rusak AC Milan
Mengetahui dirinya jadi sasaran, Rafael Leao membalas komentar pedas Di Canio.
Caranya pun sangat telak, yaitu dengan mengunggah foto lawas Di Canio ketika melakukan salut atau penghormatan ala fasisme.
Momennya terjadi ketika Di Canio masih memperkuat Lazio dalam derbi versus AS Roma pada 2005 silam.
Aksinya membentangkan tangan kanan kepada suporter dianggap tindakan terlarang karena sangat bermuatan politis.
Di Canio sendiri pernah blak-blakan mengatakan bahwa dirinya mengidolakan diktator fasis Italia masa lalu, Benito Mussolini.
Walau kemudian ia menyesali tindakan tersebut, momen salut ala fasisme itu kerap dinilai sebagai salah satu aib dalam dunia sepak bola.
Unggahan balasan Leao disertai simbol misterius berupa tanda titik empat kali.
— Rafael Leão (@RafaeLeao7) September 2, 2024
Pihak AC Milan tak menjatuhkan hukuman apa pun kepada dua pilar yang berjasa besar membawa klub juara Liga Italia dua tahun lalu.
Fonseca juga menganggap kasus ini selesai.
"Tak ada masalah. Kita tidak usah mencoba menciptakan problem," katanya kepada DAZN.
"Saya bicara dengan pemain, menjelaskan keputusan saya, mereka menerimanya, dan selalu bersama tim."
"Jujur saya bahkan tidak melihat mereka ada di sana, saya berkonsentrasi kepada hal lain."
"Mereka baru saja masuk dua menit sebelumnya, jadi tidak perlu mengikuti cooling break."
"Mereka menunjukkan reaksi bagus ketika masuk ke pertandingan."
"Saya tak berlindung di balik alasan. Ketika kami punya masalah, saya orang pertama yang mengakui itu."
"Tapi kenyataannya adalah tidak ada apa-apa," lanjut suksesor Stefano Pioli.
Masuknya Leao dan Theo memang menggenjot serangan AC Milan saat menghadapi Lazio.
Rossoneri bisa terhindar dari kekalahan berkat gol Leao yang membuat skor sama kuat 2-2.
Namun, itu tak cukup menghadirkan kemenangan pertama bagi Milan musim ini.
Mereka mendekam di peringkat 14 dengan koleksi cuma 2 poin dari hasil imbang versus Lazio dan Torino yang mengapit kekalahan mengejutkan dari Parma.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | DAZN, Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar