BOLASPORT.COM - Pemain yang disebut sebagai penerus Lionel Messi langsung, Lamine Yamal, menjadi korban tangan besi Hansi Flick yang mulai bekerja di Barcelona.
Barcelona sejauh ini memang tampil apik di Liga Spanyol 2024-2025.
Dalam empat laga pertama mereka, Barcelona berhasil menyapu bersih semuanya dengan kemenangan.
Dengan demikian, Blaugrana saat ini masih memuncaki klasemen sementara Liga Spanyol.
Barcelona telah mengumpulkan 12 poin sempurna dari empat pertandingan awal mereka musim ini.
Tidak hanya meraih empat kemenangan, Barcelona juga tampil sangat agresif.
Dalam empat pertandingan, Robert Lewandowski dkk. sudah mencetak 13 gol dan baru kebobolan tiga kali.
Baca Juga: Pernah Main di Indonesia, Bek Muda Brasil Jadi Rebutan Barcelona, Liverpool, dan Real Madrid
Performa apik Barcelona tersebut jelas cukup mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, Barcelona saat ini dilatih oleh pelatih baru, yaitu Hansi Flick.
Selain itu, Blaugrana juga tidak banyak mendatangkan pemain baru.
Barcelona hanya berhasil merekrut Dani Olmo dan kehilangan sejumlah pemain senior mereka.
Tentu, banyak yang menilai bahwa performa apik Barcelona itu tidak lepas dari sosok Hansi Flick.
Flick dinilai mampu memaksimalkan skuad yang ada meski harus mengandalkan para pemain muda.
Baru-baru ini, metode kepelatihan pelatih asal Jerman itu pun terungkap ke publik.
Baca Juga: Laporta Ungkap Pengorbanan Lewandowski, Rela Gaji Disunat demi Bantu Barcelona Daftarkan Pemain
Dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, Flick dinilai sebagai sosok yang tegas dan tidak pilih kasih kepada seluruh pemainnya.
Kabarnya, Flick pernah memarahi seorang pemain senior Barcelona yang terlambat datang ke sesi latihan pagi karena ketiduran.
Tidak berhenti di situ, Flick juga pernah memberikan hukuman kepada wonderkid Barcelona, Lamine Yamal.
Yamal pernah terlambat datang ketika tim malakukan briefing sebelum sesi latihan berlangsung.
Flick kemudian langsung memberikan hukuman kepada pemain yang digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi itu.
Yamal diminta untuk berjalan melalui terowongan yang sudah dibentuk dari rekan-rekan setimnya.
Kemudian, para pemain Barcelona diminta untuk memukuli kepala Yamal secara bergantian sebagai efek jera.
Baca Juga: Gara-gara Kasus Negreira, Hubungan Barcelona dengan Real Madrid Sedang Tidak Baik-baik Saja
Hukuman tersebut seperti budaya menyambut kedatangan pemain baru dalam sebuah tim.
Flick ingin agar seluruh pemainnya tidak mengalami star syndrome dan patuh terhadap aturannya.
Bahkan, Flick sempat mengubah aturan yang mana para pemain hanya boleh mengenakan baju dari klub saat berangkat latihan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar