BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, dipandang memiliki kecepatan yang lebih mumpuni dibandingkan Francesco Bagnaia.
Marc Marquez sedang menjadi buah bibir usai bergulirnya seri GP Aragon di MotorLand Aragon, Spanyol pada akhir pekan kemarin.
Pembalap asal Spanyol itu menunjukkan penampilan yang solid dan mendominasi seri ini dengan kemenangan pada sprint dan balapan utama.
Ini menjadi kemenangan perdana bagi Marc Marquez setelah menunggu selama 1043 hari atau sejak berjaya pada GP Emilia Romagna 2021 lalu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Marquez benar-benar tampil gesit di atas motor Ducati Desmosedici GP23 dengan seolah-olah tak tersentuh rival.
Bagaimana tidak? Rider berusia 31 tahun itu selalu menjadi yang tercepat nyaris di semua sesi kecuali sesi warm-up atau pemanasan.
Padahal, rival-rival lainnya begitu kesulitan untuk mencatatkan waktu terbaik di atas lintasan Aragon yang baru saja diaspal ulang.
Ya, kondisi aspal yang baru membuat daya cengkeram di lintasan sepanjang 5,08 kilometer tersebut kurang mumpuni.
Hal itu terlihat dari performa andalan tim pabrikan Ducati Francesco Bagnaia yang tidak bisa memulihkan situasinya dengan baik.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2024 - Kemenangan Aragon Jadi Bahan Bakar Marc Marquez untuk Tampil Ganas Lagi
Juara dunia kelas MotoGP dalam dua tahun terakhir itu bahkan harus pulang dengan tangan hampa lantaran crash di sesi balapan utama.
Tak ayal, apa yang ditunjukkan Marquez dan yang dialami Bagnaia turut mengundang perhatian dari pengamat MotoGP Oscar Haro.
Pria asal Spanyol itu menilai bahwa Marquez bisa melaju lebih cepat dengan GP23 dibandingkan Bagnaia pada musim lalu.
Performa peraih delapan gelar juara dunia tersebut membuat GP23 dan GP24 tidak bisa dibandingkan lagi.
"kita menganalisis bagaimana hasilnya tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu," kata Oscar Haro, dilansir dari Motosan.
"Maka ini delapan, sembilan, sepuluh detik lebih cepat di setiap balapan jika dibandingkan orang yang mengendarai motor itu tahun lalu."
"Bagnaia, dia (Marquez) melaju jauh lebih cepat darinya."
"Kontak yang saya miliki di Ducati memberi tahu saya bahwa tak ada perbandingan antara GP24 dan GP23," imbuhnya.
Bagi pria yang pernah bekerja sebagai direktur olahraga LCR Honda tersebut, GP23 bisa melejit hanya di tangan rider yang memiliki bakat istimewa.
Tak ayal jika pada musim lalu hanya Francesco Bagnaia dan Jorge Martin saja yang bisa konsisten di depan tatkala Marquez masih berjuang di Repsol Honda.
"GP23 sangat kompleks, motor ini hanya mampu melaju cepat dengan pembalap yang memiliki talenta khusus," kata Haro.
"Dan begitulah yang terjadi, hanya Bagnaia dan Jorge Martin yang mampu melaju secepat itu dengan motor tersebut," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Haro meyakini bahwa Marc Marquez bisa meraih gelar juara dunia MotoGP lagi.
Keyakinan ini datang meski pemilik nomor 93 tersebut baru bisa menang kembali setelah menanti selama 1043 hari.
"Saya pikir Marquez harus menutup episodenya dengan kemenangan Kejuaraan Dunia," kata Haro menjelaskan.
"Dia layak mendapatkannya, tetapi dunia juga layak mendapatkan momen itu, karena dia adalah cerminan dari apa yang harus dilakukan," imbuhnya.
Haro merasa Marquez masih akan menjadi pembalap yang dijadikan patokan bagi para rivalnya.
"Anak ini adalah referensi, tidak hanya untuk soal motor, dia adalah referensi untuk semua orang," kata Haro.
"Saya pernah mengatakannya beberapa hari yang lalu dan inilah yang saya pikirkan, dengan segala hal yang sama, Marquez ada di sana untuk menang."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar