BOLASPORT.COM - Kiper timnas Indonesia, Maarten Paes, menjadikan Si Neymar dari Arabia sebagai korban terbarunya dalam menggagalkan tendangan penalti.
Aksi penyelamatan Maarten Paes mewarnai keberhasilan timnas Indonesia menahan Arab Saudi pada matchday 1 ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tampil di Stadion King Abdullah Sports City, Kamis (5/9/2024), Tim Garuda memetik hasil seri 1-1.
Dalam kondisi sedang imbang, pasukan Shin Tae-yong berisiko kebobolan gol kedua akibat blunder Paes.
Aksinya mengontrol bola di kotak penalti berujung insiden dirinya menjatuhkan Feras Al Buraikan secara ilegal.
Wasit menunjuk titik putih sebagai hukumannya.
Kapten sekaligus bintang nomor wahid milik Saudi, Salem Al Dawsari, menjadi algojo.
Apes bagi Al Dawsari dan bagus untuk Paes, tendangannya mampu diblok sang kiper dengan terkaman ke sisi kirinya.
Kejadian pada menit ke-79 itu krusial menentukan hasil akhir.
Sang Garuda berhasil mempertahankan raihan satu angka di Jeddah.
Huge PK save from Maarten Paes! ????????pic.twitter.com/tvtMoEP72X
— Major League Soccer (@MLS) September 5, 2024
Maarten Paes dihujani puja-puji.
Penyelamatan tendangan penalti adalah momen terbaik dari beberapa aksi gemilangnya membuyarkan peluang musuh.
Di pihak lain, Salem Al Dawsari dihujani kritik.
Menjadi aset terbaik di skuad Roberto Mancini sampai-sampai dijuluki Neymar dari Arabia, borok kepayahannya dalam menendang penalti justru terkuak.
Pemain berusia 33 tahun itu faktanya memiliki rasio kegagalan cukup tinggi sebagai algojo.
Dikutip BolaSport.com dari media top Saudi, Asharq Al Awsat, Al Dawsari 4 kali gagal dalam 8 kesempatan mengambil penalti untuk timnas.
Artinya, persentase dia sukses dan ambyar sama besarnya, 50-50.
Sebelum melawan timnas Indonesia, Al Dawsari diingat karena kegagalannya cetak gol dari titik putih pada Piala Dunia 2022.
Momen tepatnya ketika menghadapi Polandia pada matchday 2 Grup C.
Arah tembakan Al Dawsari sukses dibaca kiper Polandia yang baru pensiun selepas meninggalkan Juventus, Wojciech Szczesny.
Kegagalannya fatal karena tak jadi bikin Saudi menyamakan skor 1-1.
Pada akhirnya mereka dibekuk Polandia 0-2, tidak mampu bangkit dari keterpurukan, hingga dihajar Meksiko 1-2 dan jadi juru kunci grup.
Padahal, timnas Arab Saudi memulai dengan gebrakan mengejutkan berkat kemenangan atas Argentina di partai pertamanya.
Adapun dua eksekusi ambyar Al Dawsari sisanya terjadi pada laga persahabatan.
Masing-masing versus Bolivia (2018) dan Jamaika (2020).
Sementara itu, empat tendangan penalti sukses disarangkannya ke gawang Palestina, Australia, dan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Plus, satu gol titik putih lainnya tatkala beruji coba dengan Bolivia (2023).
Bagi Maarten Paes sendiri, penyelamatan terhadap upaya Al Dawsari menegaskan kemampuannya sebagai ahli penolak gol penalti.
Aksi tersebut menjadi momen ke-10 dirinya mampu menggagalkan penalti lawan dari 33 percobaan.
Kesepuluh momen tersebut disebar ke dalam kiprahnya bersama FC Dallas (6), FC Utrecht (2), timnas U-20 Belanda (1), serta yang teraktual dalam debut berseragam timnas Indonesia (1).
Di antara algojo yang dibikin Paes gigit jari sebelum Al Dawsari adalah mantan winger Juventus yang kini memperkuat Toronto FC, Federico Bernardeschi, hingga striker klub Premier League Southampton, Ben Brereton Diaz, yang dulu membela tim junor Inggris.
Daftar Penyelamatan Penalti Maarten Paes
- vs Arab Saudi, 2024 (algojo Salem Al Dawsari)
FC Dallas
- vs Colorado Rapids, 2024 (Djordje Mihailovic)
- vs LA Galaxy, 2024 (Gabriel Pec)
- vs Toronto FC, 2024 (Federico Bernardeschi)
- vs Kansas City, 2023 (Erik Thommy)
- vs Portland Timbers, 2022 (Marvin Loria)
- vs LA Galaxy, 2022 (Dejan Joveljic)
FC Utrecht
- vs RKC, 2021 (Jens Odgaard)
- vs Heerenveen, 2019 (Jens Odgaard)
Timnas U-20 Belanda
- vs Inggris, 2018 (Ben Brereton Diaz)
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | aawsat.com, Transfermarkt.com |
Komentar