BOLASPORT.COM - Pelatih Borneo FC menanggapi dugaan sindiran yang dilakukan Nadeo Argawinata setelah sang kiper mendapat kartu merah melawan PSS Sleman.
Borneo FC bermain imbang melawan PSS dengan skor sama kuat 1-1 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/9/2024).
Nadeo tampil sebagai starter.
Akan tetapi kiper timnas Indonesia itu mandi lebih cepat karena menerima kartu merah pada menit ke-12.
Nedeo mendapat kartu merah karena menangkap bola di luar kotak penalti.
Setelah dikartu merah, ia memperlihatkan gestur tiga jari ke depan wajahnya.
Baca Juga: Justin Hubner Sambut Baik Kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di Timnas Indonesia
Diduga ia menyindir sang lawan yang dihukum minus tiga poin imbas kasus match fixing pada final Liga 2 2018.
Menurut Pieter Huistra gestur Nadeo murni karena emosi dengan situasi kartu merah.
"Setelah situasi seperti ini, tentu saja ada emosi," kata Pieter Huistra saat konferensi pers setelah pertandingan di Stadion Manahan, Kamis (12/9/2024).
"Dan saya tidak mendengar apa pun, bagusnya telinga saya tidak begitu bagus.
"Itu emosi tetapi pada akhirnya itu adalah pertandingan biasa, tidak ada hal luar biasa yang terjadi," ujarnya.
Pelatih asal Belanda itu berharap bahwa keputusan dari wasit benar adanya.
"Saya berharap wasit benar, saya ingin melihat situasi hari ini, saya ingin melihat kembali," kata Pieter Huistra.
"Saya harap mereka benar," ujar pelatih asal Belanda itu.
Meski hanya dengan 10 pemain, Borneo FC mampu mencetak gol lebih dulu lewat Gaucho pada menit ke-25.
Borneo FC juga tampil mendominasi dan memiliki beberapa peluang.
PSS menyamakan kedudukan pada menit ke-75 lewat gol bunuh diri Nduwarugia.
Dengan hasil itu, Borneo FC berada di posisi pertama dengan 10 poin.
Sementara, PSS masih di posisi juru kunci dengan minus dua poin.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar