BOLASPORT.COM - Situasi di belakang layar AC Milan ternyata begitu runyam di mana hubungan pelatih Paulo Fonseca dengan Zlatan Ibrahimovic ditengarai sudah tidak harmonis.
Fonseca diyakini sedang berada di ujung tanduk.
Juru taktik asal Portugal itu dipercaya bakal dipecat jika AC Milan kalah lagi dari Inter Milan di Liga Italia pada Minggu (22/9/2024).
Kekalahan dari Inter Milan akan menggenapi ambyarnya Setan Merah di awal kompetisi 2024-2025.
Sebelum melawan Inter Milan, dari total 5 pertandingan di semua kompetisi, AC Milan hanya menang sekali dan sudah kalah 2 kali.
Namun, ternyata bukan cuma hasil buruk yang menjadi penyebab Fonseca terancam dipecat secara dini.
Posisinya rentan karena tidak lagi punya hubungan yang harmonis dengan Zlatan Ibrahimovic.
Padahal, Ibrahimovic saat ini adalah tangan kanan pemilik AC Milan, Gerry Cardinale.
Semua keputusan klub yang berurusan dengan masalah teknik ditentukan oleh Ibrahimovic.
Jadi, dipecat atau tidaknya Fonseca akan mengikuti titah dari sang mantan striker.
Awalnya, hubungan Ibrahimovic dan Fonseca baik-baik saja.
Ibrahimovic bahkan memuji Fonseca sebagai pelatih yang akan membawa AC Milan ke arah yang baru.
"Kami menginginkan identitasnya untuk pemain-pemain yang dimiliki AC Milan, sebuah sepak bola menyerang," kata Ibra saat mengumumkan AC Milan resmi menunjuk Fonseca pada Juni lalu.
"Fonseca memenuhi kebutuhan kami, dia orang yang tepat."
Akan tetapi, tepat sebelum kompetisi dimulai, percikan perseteruan terjadi di antara 2 orang ini.
Seperti dikutip dari La Gazzetta dello Sport, sebelum menghadapi Torino di laga pertama Liga Italia, Fonseca menyebut pergerakan AC Milan di bursa transfer sudah selesai dengan direkrutnya Youssouf Fofana.
Namun, pernyataan Ibrahimovic bertolak belakang.
Ibrahimovic menyatakan bahwa bursa transfer AC Milan baru akan ditutup setelah dia yang memutuskannya.
Setelah Fofana, AC Milan ternyata memang masih mendatangkan Silvano Vos dan Tammy Abraham.
Paulo Fonseca dikabarkan tidak senang dengan kata-kata Zlatan Ibrahimovic dan memberi tahu manajemen klub soal keberatannya.
Mengetahui Fonseca mengadu kepada manajemen, Ibrahimovic tidak menyukainya.
Menjelang laga melawan Torino, Ibrahimovic mengumpulkan tim di Milanello.
Dia berbicara kepada para pemain tanpa kehadiran Fonseca.
Sekarang kejadian itu terulang sebelum laga melawan Inter Milan.
Ibrahimovic lagi-lagi menyela sesi latihan AC Milan.
Akibatnya, Fonseca terlambat melatih tim karena Ibra memanggil Mike Maignan, Theo Hernandez, dan Tijjani Reijnders secara bergantian untuk berbicara 4 mata.
Menurut La Gazzetta, Ibra menanyakan kepada para pemain bagaimana situasi mereka bersama Fonseca.
Kejadian terbaru ini adalah indikasi jelas bahwa Ibrahimovic memang sudah punya niat untuk menyingkirkan Fonseca.
Media-media Italia bahkan menyatakan tidak akan heran jika Fonseca sudah dipecat AC Milan sebelum laga derbi.
Namun, sikap Zlatan Ibrahimovic sejauh ini juga mendapatkan sorotan negatif.
Arogansinya selama masih menjadi pemain berlanjut saat dia sudah bekerja di belakang meja.
"Saya yang memegang kendali. Saya bosnya dan semua yang lain bekerja untuk saya," kata Ibrahimovic sebelum AC Milan kalah dari Liverpool di Liga Champions.
Berulang kali menegaskan dia adalah bos di AC Milan, intervensi yang dilakukan Ibrahimovic dalam pekerjaan Fonseca dianggap tidak sepantasnya dilakukan.
Padahal, Ibra sendiri malah pergi berlibur saat kekacauan terjadi di AC Milan dengan Rafael Leao dan Theo Hernandez menolak berkumpul di dekat Fonseca dalam momen cooling break di laga melawan Lazio.
Sejumlah nama sekarang muncul sebagai kandidat pengganti Fonseca jika benar AC Milan akan memecatnya.
Ada Edin Terzic, Maurizio Sarri, Thomas Tuchel, Massimiliano Allegri, bahkan David Moyes yang disebut-sebut dalam bursa calon pelatih baru AC Milan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar