BOLASPORT.COM - Ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, menyesali kekalahan di semifinal China Open 2024. Mereka ingin langsung fokus menuju turnamen selanjutnya yaitu Macau Open 2024.
Kekalahan yang disayangkan baru saja dialami Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja di semifinal China Open 2024 pada Sabtu (21/9/2024).
Dejan/Gloria takluk di hadapan wakil tuan rumah berstatus unggulan dua, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Dalam pertandingan di Changzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, Changzhou, China, wakil Indonesia sebenarnya tampil dengan start bagus dan menjanjikan.
Serangan, kecepatan, dan agresivitas Dejan/Gloria lebih unggul daripada Feng/Huang.
Pasangan independen tersebut bahkan bisa terlihat enjoy dalam membangun serangan sampai unggul dengan nyaman di 13-9.
Namun, periode setelah interval itulah yang menjadi momen kelengahan mereka.
Dejan/Gloria kehilangan satu demi satu angka karena kehilangan kendali permainan. Setelah poin disamakan, mereka berbaik ditekan dan kalah dengan skor 16-21, 15-21.
Padahal pertandingan cukup sengit hingga berdurasi 59 menit.
Itu menandakan bahwa laga dua gim itu sebenarnya benar-benar berjalan intens dengan penuh adu taktik dan serangan kedua pasangan yang menciptakan sejumlah reli-reli menarik.
Akan tetapi, apa daya, Dejan/Gloria terlanjur larut dalam pola lawan dan sulit keluar dari tekanan di hadapan publik Negeri Tirai Bambu.
"Memang dari pola permainan kami sempat unggul di gim pertama, unggul dalam perolehan poin juga 13-8," ulas Dejan setelah laga, dikutip BolaSport.com melalui keterangan resmi PBSI.
"Dari sana Huang Dong Ping mengubah servisnya lalu memperlambat."
"Kesalahan kami malah meladeni pola itu, kami kecolongan dan mereka bisa membalikkan keadaan."
"Modal kemenangan di gim pertama membuat mereka menjadi percaya diri," paparnya.
Antisipasi Dejan/Gloria sebenarnya sering menyulitkan Feng/Huang.
Beberapa kali rotasi pasangan Juara Asia itu teracak-acak dan sering lupa menjaga pertahanan masing-masing.
Namun, kesempatan itu juga tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Dejan/Gloria.
"Di gim kedua, fokus saya sedikit menurun," aku Gloria.
"Kami memaksa bermain dengan no lob padahal mereka sudah jagain itu."
"Saya tidak bisa mengontrol, terlalu terburu-buru.
"Padahal bisa seharusnya bermain dengan banyak mengangkat bola dulu," kata Gloria mengingat pesan Vita Marissa yang menyarankan hal serupa.
Karena sudah kalah, Dejan/Gloria tidak mau terlalu meratapi hasil hari ini.
Mereka akan melanjutkan perjalanan menuju turnamen berikutnya di Macau Open 2024 (Super 300) pada 24-29 September 2024, pekan depan.
"Setelah ini kami harus segera mengalihkan fokus ke Macau Open minggu depan jadi harus tetap jaga kondisi yang maksimal," ujar Gloria.
Pun demikian dengan Dejan, dia mensyukuri hasil semifinal di China Open 2024.
Pencapaian di turnamen level BWF World Tour Super 1000 ini terhitung bagus bagi Dejan/Gloria setelah di beberapa turnamen sebelumnya mereka sering early exit.
"Pencapaian kami di sini sudah cukup bagus walau kami ingin lebih," kata Dejan.
"Tetap bersyukur karena secara keseluruhan permainan kami sepanjang minggu sudah membaik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya," tandasnya.
| Editor | : | Ardhianto Wahyu |
| Sumber | : | PBSI |
Komentar