BOLASPORT.COM - Pemandangan menarik terlihat dalam sesi latihan MotoGP Indonesia ketika Marc Marquez (Gresini Racing) membantu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) kembali ke pit.
Francesco Bagnaia harus berjuang keras untuk terhindar dari masalah karena posisi start buruk dalam balapan seri ke-15 MotoGP Indonesia.
Walau musim lalu mampu menang dari posisi start ke-13, Bagnaia sejak awal mengincar hasil bagus di babak kualifikasi karena persaingan yang makin ketat.
Akan tetapi, mimpi buruk dialami Bagnaia setelah kembali mengalami kesulitan pada hari pertama dari seri balap di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bagnaia sempat berada di luar posisi 10 besar dalam sesi latihan, zona untuk lolos langsung ke kualifikasi 2 yang menentukan pole position dan posisi lain di 4 baris start terdepan.
Lesatan di akhir menyelamatkan Bagnaia di mana dia berakhir di posisi keempat dengan catatan waktu 1 menit 29,712 detik.
Akan tetapi, Bagnaia hampir tidak bisa kembali ke garasi karena tampil habis-habisan di akhir sesi latihan MotoGP Indonesia.
Motor Ducati Desmosedici GP24 yang dikendarainya kehabisan bensin.
Jurnalis MotoGP, Mat Oxley, dalam kicauannya menduga Bagnaia dan Ducati memakai strategi low fuel alias bahan bakar rendah untuk mengurangi beban motor.
Marc Marquez datang sebagai penyelamat.
Setelah merebut posisi ketujuh, Marquez membiarkan Bagnaia berpegangan pada motornya dalam perjalanan kembali ke garasi tim setelah sesi berakhir.
Bagnaia sempat memegangi lengan kanan Marquez tetapi ditepis.
Sebagai informasi, lengan kanan menjadi bagian tubuh paling rapuh bagi Marquez setelah cedera panjang yang memerlukan empat kali operasi selama dua tahun.
General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, tampak tersenyum melihat kebersamaan dua calon pembalapnya tersebut.
The @ducaticorse taxi, #MotoGP2025 edition #IndonesianGP pic.twitter.com/MONdSarXEa
— MotoGP (@MotoGP) September 27, 2024
Marquez akan bergabung dengan Bagnaia di garasi tim pabrikan Borgo Panigale pada MotoGP musim 2025 dan 2026.
Meski Bagnaia adalah anak didik Valentino Rossi, seteru abadi Marc Marquez, rasa hormat sudah terlihat di antara keduanya.
Salah satu contohnya adalah gestur Bagnaia untuk menenangkan para fan yang mencemooh Marquez di atas podium setelah balapan MotoGP San Marino.
Langkah Ducati untuk mendatangkan Marquez sempat dikritik karena ibarat menyatukan dua matahari di dalam tim.
Bagnaia pun sempat berkomentar bahwa kolaborasinya dengan Marquez sebagai rekan setim bisa saja menjadi bencana.
Meski begitu, Dall'Igna tetap yakin dengan keputusannya untuk menyatukan dua pembalap terbaik dalam tim yang sama.
Sosok yang dianggap genius itu berdalih tidak ada faktor yang bisa menggaransi kemenangan sehingga menyusun amunisi sebaik mungkin adalah jalan yang harus diambil.
"Marc dan Pecco tidak harus berteman, makan bersama pada malam Minggu," kata Dall'Igna saat merespons tantangan mengatur dua pembalap juara dunia, dilansir dari GPOne.com.
"Akan tetapi, di dalam sistem Ducati mereka harus bertingkah laku dengan tepat untuk mencapai tujuan kami," tambahnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com, X.com |
Komentar