BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini, Marc Marquez, kembali ke jalur yang benar pada sprint race MotoGP Indonesia 2024 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/9/2024), tetapi itu bukan kabar baik.
Marquez kembali melakukan comeback spektakuler setelah start dari posisi ke-12, lalu finis di posisi ketiga dengan Ducati GP23.
Setelah kesalahan Jorge Martin (Pramac) dan Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46) ia berhasil berada di posisi ketiga karena ia tidak mampu mengimbangi kecepatan Enea Bastianini (Ducati) yang lebih unggul.
Pada sesi kualifikasi MotoGP Indonesia 2024, pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu berjuang keras setelah dua kali terjatuh yang membuatnya finis terakhir pada kualifikasi 2 (Q2).
Meski Marquez selalu berusaha, dialah yang pertama mengingat bahwa dalam kualifikasi MotoGP ini, kesalahan tidak hanya terjadi padaSabtu, tetapi juga pada balapan utama, Minggu.
"Meningkatkan kecepatan pada kualifikasi adalah kuncinya. Saya harus menyelesaikan putaran saya karena baik pada putaran pertama maupun kedua saya mencoba untuk masuk ke baris kedua, paling tidak ketiga," kata Marquez dilansir dari MotoSan.
"Tetapi begitulah adanya dan kami sedikit menutupinya pada balapan sprint. Hal baiknya dan yang membuat saya tenang adalah kecepatannya ada di sana."
"Kami perlu melakukan kualifikasi dengan benar karena merupakan hal terpenting, jika bukan yang terpenting di akhir pekan."
"Yang terpenting, kami perlu memahami perasaan itu dengan ban baru yang selalu sulit bagi saya."
Baca Juga: Pertamina Bawa Indonesia Ukir Sejarah Baru, Punya Museum MotoGP Pertama di Dunia
"Saya berusaha, kecelakaan datang, lima kecelakaan terakhir terjadi pada Q2, dan di situlah kami harus mencoba memahaminya, tidak hanya tahun ini, tetapi setiap tahun yang akan datang."
Soal naik tujuh posisi saat balapan sprint, Marquez menyebut faktor insting berperan di dalamnya.
"Insting. Saya tidak bisa menjelaskan apa pun kepada Anda, semuanya berjalan dengan baik dan pada putaran pertama saya memiliki segalanya dengan sangat jelas," tutur Marquez.
"Saya tahu ke mana saya ingin pergi, saya mencari celah, dan semuanya berjalan dengan baik."
"Ini tidak menjamin bahwa besok (hari ini) akan berjalan dengan baik lagi. Semuanya tergantung pada start, pada bagian pertama dari kopling, yang memberi tahu Anda apakah Anda dapat mengejar ketertinggalan."
"Atau apakah Anda hanya harus menyelesaikan putaran di posisi itu dan sedikit demi sedikit balapan akan semakin panjang."
"Dalam kompetisi, Anda gagal ketika Anda memaksakan diri hingga batas maksimal."
Tujuannya adalah untuk finis di urutan ke-4.
"Memulai dari depan, saya menargetkan posisi keempat, dan jika salah satu pembalap di depan gagal, saya akan naik podium," aku Marquez.
"Namun, ada tiga pembalap yang lebih baik, sekali lagi seperti di Misano, ada tiga pembalap yang berada di atas yang lain, memulai dari posisi ke-12 membuat segalanya sulit bagi Anda."
"Hari ini saya berhasil menyelamatkannya dengan putaran pertama yang baik."
"Dalam kompetisi, Anda membuat kesalahan dan bahkan lebih lagi saat Anda berada di batas," ucap Marquez soal terjatuhnya Martin.
"Masalahnya adalah dengan orang-orang yang duduk di sofa mengatakan bahwa mereka telah membuat kesalahan, betapa bodohnya, ini, itu."
"Kami melaju sangat cepat, kami melaju hingga batas, kesalahan adalah momen, jika Anda ingin aman, tiba-tiba kecepatan per putaran naik 0,3 atau 0,4 detik."
"Anda sudah berjuang untuk posisi ketujuh. Ini trek yang kritis, lebih mudah untuk membuat kesalahan, ada lebih banyak kesalahan, lebih banyak jatuh, dan semua jatuh itu sama, bukan? Jadi kami harus berhati-hati."
Marquez menceritakan momen saat berusaha menyalip Bastianini.
"Ketika saya melihat bahwa ia mengalami kesulitan mengikuti Pecco, saya melihat bahwa ia masih melaju dengan cepat, tetapi Enea memotong 0,2 atau 0,3 detik per putaran," kata Marquez.
"Saya menyuruhnya untuk menyalip saya dan tidak menjauh. Jangan pergi ke Misano, tetapi di sini, saat Anda menyalip seseorang, Anda masuk ke zona kotor dan kehilangan banyak waktu."
"Jadi, ini tentang kehilangan waktu sesedikit mungkin dalam menyalip itu agar tidak menyentuh zona kotor dan mendapatkan posisi ketiga yang merupakan tujuan yang lebih dari tercapai setelah kualifikasi."
"Jelas, saya marah saat terjatuh, tetapi saya tidak frustrasi karena saya sangat mengerti mengapa saya jatuh kedua kali."
"Kedua kali itu berbeda, tetapi kedua kali itu memiliki alasan. Alasannya adalah kesalahan saya, tetapi saya tahu kesalahan yang saya buat. Jadi, saya marah, ya, tetapi saya akan terus mencoba."
"Saya tidak peduli apa yang orang katakan, apa yang terjadi, saya harus terus mencoba, saya harus terus menyelidiki poin-poin itu dan melihat apakah kami dapat terus memperbaikinya untuk masa depan."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar