BOLASPORT.COM - Saking kacaunya permainan mereka, Manchester United disebut lebih culun dari klub Azerbaijan, Qarabag.
Manchester United kalah telak 0-3 dari Tottenham Hotspur pada pekan ke-6 Liga Inggris, Minggu (29/9/2024).
Padahal, tim asuhan Erik ten Hag bermain di kandang sendiri.
Setan Merah sudah tertinggal 0-1 pada menit ke-3 lewat gol Brennan Johnson.
Bukannya segera menyamakan kedudukan, Manchester United malah harus bermain dengan 10 orang.
Di menit ke-42, Bruno Fernandes mendapatkan kartu merah.
Gawang Man United kemudian dibobol lagi oleh Dejan Kulusevski pada menit ke-47 dan Dominic Solanke (77').
Ten Hag merasa kekalahan 0-3 seharusnya tidak terjadi jika Fernandes tidak mendapatkan kartu merah.
"Hari ini kami mengawali pertandingan dengan sangat buruk," kata Ten Hag seperti dikutip dari BBC.
"Kartu merah mengubah segalanya."
"Ketika skor masih 0-1, kami bisa bangkit tetapi setelah bermain dengan 10 orang, semuanya menjadi lebih sulit."
Komentar Ten Hag langsung direspons keras oleh banyak pandit yang merupakan mantan pesepak bola.
Eks striker Blackburn Rovers, Chris Sutton, adalah salah satunya.
"Omongan Ten Hag ngawur," kata Sutton.
"Saya tidak tahu pertandingan apa yang dia lihat."
"Mau bagaimana pun, Manchester United akan kalah di pertandingan itu."
"Qarabag memberi Tottenham Hotspur pertandingan yang lebih sulit pada Kamis malam."
"Qarabag lebih banyak memberikan masalah kepada Spurs daripada Manchester United hari ini," tegasnya.
Qarabag adalah klub Azerbaijan yang menjadi lawan Tottenham Hotspur pada matchday 1 Liga Europa, Kamis (26/9/2024).
Qarabag kalah dengan skor yang sama seperti saat Manchester United takluk dari Tottenham Hotspur.
Namun, ketika itu Qarabag bermain sebagai tim tamu.
Kekalahan memalukan dari Spurs membuat posisi Ten Hag menjadi sangat rawan.
Juru taktik asal Belanda ini dianggap tinggal menghitung hari untuk menghadapi eksekusi PHK.
Di Liga Inggris, Manchester United sudah kalah 3 kali dan hanya menang 2 kali dalam 6 pertandingan.
Mereka menempati posisi ke-12 di klasemen.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | BBC |
Komentar