BOLASPORT.COM - Man United punya alasan kuat mengapa tidak memecat Erik ten Hag sekarang juga.
Erik ten Hag sedang berada dalam sorotan tajam seiring kemerosotan performa Man United.
Suara-suara tuntutan PHK sudah menggema di mana-mana.
Akan tetapi, petinggi klub terlihat belum memberikan reaksi.
Sir Jim Ratcliffe dkk kelihatannya masih berharap Ten Hag bisa memperbaiki kinerja tim.
Dengan berharap Man United bangkit, klub tak perlu berkorban banyak dari sisi finansial.
Kontrak sang pelatih di Old Trafford tersisa hingga Juni 2026.
Ten Hag mengantongi upah sekitar 6,8 juta pounds per tahun (Rp137,8 miliar).
Namun, dengan mendepaknya saat ini manajemen United harus membayar pesangon yang jauh lebih besar dari sisa upahnya.
Dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, klub kudu merogoh 17,5 juta pounds atau setara 354,2 miliar rupiah jika memecatnya dalam waktu dekat.
Hal tersebut berkaitan dengan proposal pembaruan kontrak yang baru diteken Ten Hag musim panas lalu.
Sebelum menandatangani surat kerja sama yang baru, United cuma akan menghabiskan 10 juta pounds andai memecatnya ketika itu.
Potensi pengeluaran sebanyak ini tidak bagus untuk kondisi keuangan Man United.
Sejak mengakuisisi saham klub Februari lalu, Ratcliffe mengencangkan ikat pinggang finansial secara ketat.
Termasuk metodenya dengan merumahkan ratusan karyawan serta mengurangi pengeluaran untuk biaya operasional di sejumlah sektor.
Baca Juga: Bikin Ngilu, 4 Rekor Jelek Man United Ini Bisa Jadi Alasan Man United Segera Pecat Erik ten Hag
Saking besarnya pesangon untuk Ten Hag, nilai itu bahkan hampir setara dengan gaji 3 orang calon pelatih yang dirumorkan sebagai penggantinya.
Thomas Tuchel salah satu kandidat yang masuk radar pemberitaan.
Eks pelatih Chelsea dan Bayern itu meraup gaji terakhir sebesar 8 juta pounds.
Adapun Gareth Southgate atau Massimiliano Allegri diperkirakan mencantumkan upah 5 juta pounds per musimnya.
Sebagai komparasi, angka 17,5 juta pounds juga melebihi pendapatan tahunan Mikel Arteta di Arsenal (15 juta pounds).
Di Liga Inggris, jumlah tersebut cuma kalah dari gaji yang dikantongi Pep Guardiola di Manchester City (20 juta pounds).
Erik ten Hag sendiri mengaku tidak memikirkan skenario PHK dirinya.
Ia terfokus membawa Setan Merah keluar dari krisis.
"Saya tidak memikirkan isu pemecatan," tutur pria asal Belanda.
"Saya dan pemilik klub berada di kapal dan halaman yang sama," ujarnya.
Ten Hag mungkin masih diberi waktu, tetapi sepertinya tak akan jauh-jauh dari dua partai ke depan andai tidak ada perkembangan berarti.
Dua 'final' yang bisa menentukan nasibnya ialah lawatan ke markas FC Porto di Liga Europa (3/10/2024) dan duel kontra Aston Villa di Liga Inggris (6/10/2024).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar