BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, dinilai akan mudah beradaptasi dengan motor Ducati melalui pengalamannya.
Marc Marquez menjadi satu nama yang berhasil mencuri perhatian hingga sejauh ini saat MotoGP 2024 menyisakan empat seri terakhir.
Pembalap berjuluk Baby Alien tersebut seolah lahir kembali usai melewati masa-masa sulit bersama Repsol Honda sejak musim 2020.
Hingga MotoGP 2024 menuntaskan 16 seri balapan, Marquez sudah menorehkan total tujuh podium dengan dua kemenangan bersama Gresini.
Hasil itu semakin mentereng mengingat rider 31 tahun tersebut meraihnya dengan motor Ducati Desmosedici GP23 atau motor versi tahun lalu.
Kegemilangan Marquez bersama Gresini Racing pada musim ini membuatnya mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 mendatang.
Tak hanya itu saja, riwayatnya sebagai peraih delapan gelar juara dunia membuat pabrikan Italia tersebut sudah mantap dengan pilihan yang dibuat.
Sepak terjang Marquez pada musim ini turut mengundang perhatian dari juara dunia kelas 500cc musim 1999 yaitu Alex Criville.
Pria yang telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP tersebut menilai Marquez akan menciptakan keuntungan tersendiri bagi Ducati.
Marquez dianggap telah memahami apa yang dibutuhkan oleh Ducati untuk bisa melejit di lintasan.
"Dia telah memoles gaya membalapnya, dia sangat memahami apa yang dibutuhkan Ducati untuk melaju dengan cepat," kata Criville.
"Dia agresif, tetapi dia lebih halus saat berada di atas motor," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Kepekaan Marquez tersebut tidak lepas dari pengalamannya yang bertahun-tahun bergelut dengan motor Honda.
Ya, sejak musim 2020 usai mengalami cedera parah, rider bernomor 93 itu tampak kesulitan untuk bisa melaju cepat di atas RC213V.
Dia acap kali mengalami kecelakaan untuk sekadar bisa memaksimalkan performa motor dan melewati limitasi dirinya sendiri.
"Saya melihat posisi Marc Marquez di Honda lebih agresif, bahkan bertarung dengan motornya sendiri," ucap Criville.
"Tampaknya dengan Ducati, bobotnya lebih jauh ke belakang, sehingga memiliki lebih banyak daya cengkeram saat keluar dari tikungan."
"Ini adalah gaya balap yang sedikit lebih klasik dan lebih mudah," imbuhnya.
Meski hingga kini masih sering mengalami crash, Criville memahami bahwa momen itu merupakan konsekuensi bagi Marquez yang masih mencari batas performanya.
"Marc Marquez suka memimpin barisan terdepan, dan ia selalu mencari batas-batas itu, jadi dia mengalami banyak kecelakaan," kata Criville.
"Saat ini dia memiliki salah satu motor terbaik, tetapi dia terus memimpin dalam hal kecelakaan."
"Untungnya, ini lebih banyak terjadi saat latihan dan tidak terlalu banyak saat balapan."
"Tapi dia adalah seorang juara, apa yang bisa Anda katakan? Marquez agresif, dia cepat dan dia menyukainya, dia semakin memolesnya," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar