BOLASPORT.COM - Rekor Valentino Rossi terancam bisa dilampaui oleh David Alonso, pembalap Moto3 yang pernah berlatih dengan Marc Marquez.
Meski masih menyisakan empat seri terakhir, gelar juara Moto3 2024 telah dipastikan menjadi milik David Alonso dari Gaviota Aspar Team.
Rider berkebangsaan Kolombia tersebut tampil dominan pada musim ini dengan sudah menorehkan total 11 podium dengan 10 kemenangan.
Usai berakhirnya GP Jepang di Sirkuit Motego akhir pekan kemarin, Alonso sudah mengemas 321 poin di mana jumlah itu takkan terkejar oleh Daniel Holgado.
Pembalap milik Red Bull GASGAS Tech3 tersebut masih tertahan di peringkat kedua dengan menorehkan total 212 poin.
Kemenangan pada GP Jepang menjadi kemenangan ketiga yang didapatkan secara beruntun sejak seri Emilia Romagna, dan Indonesia.
Dengan total 10 kemenangan di kelas Moto3 ini membuat rider berusia 18 tahun tersebut menyamai rekor milik rider hebat.
Dia berhasil menyamai pencapaian mendiang Fausto Gresini, Marc Marquez dan Joan Mir dengan 10 kemenangan di kategori 125cc/Moto3.
Kini, Alonso membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyamai pencapaian kemenangan Valentino Rossi pada musim 1997.
Tak hanya menyamai, Alonso juga berpotensi besar melewati rekor The Doctor tersebut mengingat kompetisi Moto3 2024 menyisakan empat seri lagi.
Namun perlu diingat ada perbedaan jumlah seri balap antara kompetisi saat ini dan 27 tahun lalu, di mana Rossi menorehkan 11 kemenangan dalam 15 seri
Alonso menegaskan bahwa dirinya tidak terlalu memikirkan soal hal tersebut, dia hanya ingin tampil optimal di sisa empat balapan musim ini.
"Masih ada empat balapan tersisa untuk dinikmati. Karena semua orang yang telah bekerja, para sponsor, tim," kata Alonso menjelaskan.
"Saya akan memberikan yang terbaik untuk keempatnya," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Lebih lanjut, Alonso juga tidak menutup mata bahwa rekor-rekor tersebut menjadi alasan agar dirinya tetap termotivasi tampil kompetitif di akhir musim.
"Dan, mengapa tidak, mencari motivasi itu dalam rekor-rekor tersebut," kata Alonso.
"Menikmati lap-lap terakhir yang menegangkan dan menyelesaikan tahun ini di level yang tinggi, itulah yang akan kami lakukan," imbuhnya.
Usai menjadi juara dunia kelas Moto3 musim ini, Alonso menegaskan tidak ingin terburu-buru untuk naik ke MotoGP.
Dia bersedia naik ke kelas utama jika sudah mampu menaklukkan Moto2 yang kemungkinan besar akan dia cicipi musim depan.
Rider berjuluk Baby GOAT itu merasa kelas Moto2 merupakan kelas yang tidak kalah sulit dengan semua rival memiliki kecepatan mumpuni.
"Selalu bagus untuk memiliki tantangan," ucap David Alonso menjelaskan.
"Saya telah mengatakan kepada Jorge dan Nico Terol bahwa saya tidak akan naik ke MotoGP sampai saya memenangkan Moto2."
"Ini akan sulit karena kategorinya yang sangat ketat dan kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk itu," imbuhnya.
Alonso juga sangat terinspirasi dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang sudah terlebih dulu mendapatkan status sebagia rider hebat.
"Bukan hanya satu, tapi nama-nama seperti Valentino Rossi, Marc Marquez," kata Alonso menjelaskan.
"Bukan untuk apa yang mereka hasilkan, tetapi untuk apa yang telah mereka hasilkan di sekitar mereka," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Alonso juga mengungkapkan rasa senangnya usai mendapatkan kesempatan berlatih bersama Marc Marquez.
Bisa menyerap ilmu dari peraih delapan gelar juara dunia tersebut tak ubahnya seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
"Memiliki hubungan ini, dan bisa berlatih bersamanya dari waktu ke waktu adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Alonso.
"Orang yang Anda idolakan sejak lama di TV, bisa berbagi momen di sisinya adalah mimpi yang menjadi kenyataan," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar