BOLASPORT.COM - Atlet para bulu tangkis kebanggaan Indonesia, Leani Ratri Oktila, memuji atmosfer persaingan di Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024.
Ratri sendiri total sudah memiliki tiga medali emas Paralimpiade.
Di mana dua medali emas didapat pada edisi Tokyo dan satu medali emas berhasil diraih pada Paralimpiade Paris 2024.
Peraih medali emas ganda campuran Paralimpiade Paris 2024 ini melihat Peparnas 2024 menyajikan persaingan yang lebih sehat dan adanya regenerasi.
Artinya, kekuatan para bulu tangkis di daerah cenderung semakin merata. Dia juga melihat bibit-bibit baru yang berpotensi bersinar di masa depan.
“Saya lihat lebih sehat persaingannya dari event sebelumnya di Papua. Banyak pula muncul pemain-pemain baru berbakat, terutama di SH6 dan SL3,” ujar atlet berusia 33 tahun ini, saat ditemui di Edutorium UMS, Sabtu (12/10/2024).
Wanita yang akrab disapa Ratri ini memuji penampilan atlet belia di kelas SL4 bernama Rezky Shafi Fauziyah. Ratri menilai atlet asal Daerah Khusus (DK) Jakarta itu menyimpan potensi besar.
Baca Juga: Peparnas 2024 - Endank Soekamti hingga Maliq & D'Essentials Bakal Ramaikan Acara Closing Ceremony
Rezky yang masih berusia 14 tahun sukses menembus semifinal kelas elite lower 4 D 8 (SL4). Sayang, perjalanannya harus terhenti karena bertemu Ratri di empat besar. Rezky takluk 6-21 dan 5-21.
“Ada beberapa pemain muda potensial, salah satunya Rezky. Dia masih sangat muda, hanya masalah waktu saja,” imbuh Ratri.
Sebelumnya, Ratri masih terlalu tangguh bagi para pesaingnya di Peparnas 2024. Wakil asal Riau itu memastikan gelar juara di kelas elite lower 4 D 8 (SL4) seusai mengalahkan Khalimatus Sadiyah.
Ratri menuntaskan perlawanan pemain asal Jawa Timur itu dua game langsung, 21-15 dan 21-14, lewat laga kurang dari 20 menit.
Ini menjadi final ulangan di kelas yang sama pada Peparnas 2021 di Papua. Saat itu, Ratri juga sukses menaklukkan Khalimatus dengan skor 21-16 dan 21-15.
Ratri mengaku cukup rileks menghadapi laga pamungkas tersebut. Hal itu karena dia cukup sering bertemu Khalimatus di ajang kompetitif. Kemenangan di Solo memperpanjang rekor tak pernah terkalahkan Ratri atas Khalimatus.
“Final kali ini memang lebih rileks karena saya sudah sangat sering bertemu Khalimatus, baik di pertandingan maupun latihan. Jadi sudah sangat mengenal,” ujar dia.
Ratri dan Alim, sapaan Khalimatus, memang tak terpisahkan. Dynamic duo itu bahkan pernah meraih emas saat berpasangan di ganda putri SL3 - SU5 di Paralimpiade Tokyo 2020.
“Kami sudah seperti keluarga sendiri, latihan bareng, nongkrong pun bareng,” ucap Ratri.
Sementara itu, Techinal Delegate Para Bulu Tangkis PEPARNAS XVII, Jarot Hernowo, melihat bibit-bibit baru mulai bermunculan di ajang ini, terutama di nomor tunggal. Dia menyebut rata-rata laga tunggal berlangsung dengan durasi panjang.
“Permainannya sengit. Beberapa pemain junior juga tampil alot melawan seniornya,” kata Jarot.
Baca Juga: Peparnas 2024 - Jateng di Ambang Juara Umum
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NPC Indonesia |
Komentar