BOLASPORT.COM - Timnas Indonesia akan menghadapi China pada laga keempat Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Duel tersebut akan digelar di Stadion Qingdao Youth Football, Qingdao, Selasa (15/10/2024).
Skuad asuhan Shin Tae-yong itu kini sudah tiba di Qingdao sejak Jumat (11/10/2024), pukul 17.00 waktu sana.
Timnas Indonesia berangkat ke China selepas menjalani pertandingan melawan Bahrain.
Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada laga ketiga Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024).
Setelah melawan Bahrain, timnas Indonesia langsung bertolak ke China.
Setibanya di China, timnas Indonesia disambut puluhan suporter yang sudah berada di Bandara Internasional Qingdao.
Mereka datang untuk memberikan semangat kepada Mees Hilgers dkk sebelum melawan China.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengatakan bahwa akan ada suporter asal Indonesia yang menyaksikan secara langsung duel melawan China.
Hanya saja, suporter Indonesia itu jumlahnya tidak banyak.
Kata Sumardji, PSSI sejatinya sudah mengirimkan surat kepada Federasi Sepak Bola China untuk meminta jatah tiket bagi suporter Indonesia.
Federasi Sepak Bola China memberikan kuota tiket yang diminta PSSI.
Stadion Qingdao Youth Football mempunyai kapasitas 50 ribu penonton.
Sesuai peraturan FIFA, setiap tim tandang berhak mendapatkan kuota 5 persen dari jumlah kapasitas di stadion tersebut.
Baca Juga: Bomber China Masih Diragukan Bisa Tampil Lawan Timnas Indonesia
Itu berarti, timnas Indonesia mendapatkan kuota 2500 tiket.
Namun ternyata PSSI hanya meminta 2000 tiket saja.
"Kami sudah meminta 2000 tiket ke Federasi Sepak Bola China," kata Sumardji saat dihubungi BolaSport.com.
Sumardji menambahkan, ia tidak yakin kuota 2000 tiket itu dapat dipenuhi oleh suporter timnas Indonesia.
Sebab, sampai saat ini hanya ratusan orang saja yang sudah mendaftar untuk mendapatkan tiket tersebut.
Ada satu hal yang membuat timnas Indonesia kesulitan mendapatkan jumlah suporter di China.
Alasannya yakni jauhnya jarak Qingdao dari ibukota China, Beijing.
Mayoritas masyarakat Indonesia berada di Beijing.
Sementara masyarakat Indonesia yang tinggal di Qingdao itu hanya pelajar saja.
"Jadi kota Qingdao ini jauh dari mana-mana."
"Warga Indonesia yang tinggal di sana sedikit."
"Paling hanya mahasiswa saja."
"Jadi sampai kemarin itu hanya sekitar 300 tiket saja yang mau datang," kata Sumardji.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar