BOLASPORT.COM - Legenda AC Milan, Massimo Ambrosini, mengungkapkan kegelisahaannya saat melihat kiprah mantan klubnya pada musim ini.
Ambrosini memperkuat AC Milan pada selang 1995-2013.
Setelah pensiunnya Paolo Maldini, eks gelandang kelahiran 29 Mei 1977 ini menjadi kapten AC Milan sejak 2009.
Dia mempersembahkan 4 trofi Liga Italia, 1 Coppa Italia, 2 Supercoppa Italiana, 2 Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, dan 1 Piala Dunia Klub buat Setan Merah.
Sebagai legenda klub, tentu saja Massimo Ambrosini tetap mengamati performa AC Milan.
Mengomentari perjalanan AC Milan di musim 2024-2025 sejauh ini, Ambrosini mengungkapkan kegalauannya.
Performa tim asuhan Paulo Fonseca memang belum memuaskan.
AC Milan hanya meraih 11 poin dari kemungkinan maksimal 21 dalam 7 laga pertama Liga Italia.
Saat ini I Rossoneri menempati peringkat 6 klasemen Serie A.
Davide Calabria dkk. sudah tertinggal 5 poin dari Napoli yang memuncaki klasemen.
Penampilan Setan Merah di Liga Champions lebih parah.
Kalah terus dalam 2 pertandingan pertama, AC Milan terpuruk ke posisi ke-32 dari 36 kontestan.
Namun, bukan raihan hasil AC Milan yang membuat Ambrosini galau.
Dia lebih menyoroti kondisi tim AC Milan yang disebutnya tidak solid.
Menurut Ambrosini, sudah terlalu sering AC Milan terlihat kacau sebagai sebuah tim.
"Butuh upaya lebih banyak untuk menemukan skuad AC Milan ini terlihat bermain sebagai sebuah tim," kata Ambrosini seperti dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Pertandingan-pertandingan AC Milan terlalu sering membuat saya merasa melihat sebuah klub yang memiliki banyak pemain kuat tetapi tidak menjadi tim yang kuat."
"Mengesampingkan derbi, mereka tidak pernah membuat saya merasa tim ini akan masuk ke lapangan dan berkata: 'Kami tidak akan menyisakan apa-apa untuk lawan karena kami adalah tim yang kuat'."
"AC Milan ini adalah tim yang sebetulnya bisa melakukan hal itu. Pemain-pemainnya kuat."
"Tetapi, antara mempunyai individu-individu yang kuat dan memiliki kesatuan yang membuat Anda menjadi sebuah tim yang mengatakan tidak akan menyisakan apa-apa buat tim lawan."
"Tahun ini AC Milan terlalu sedikit membuat saya merasakan hal itu."
Apa yang dikatakan Ambrosini memang benar.
AC Milan sudah berkali-kali memperlihatkan bahwa mereka adalah tim yang kacau.
Theo Hernandez dan Rafael Leao pernah memisahkan diri dari tim yang sedang mendengarkan instruksi Paulo Fonseca dalam laga melawan Lazio (31/8/2024).
Sebelum jeda internasional bulan ini, AC Milan lagi-lagi terlihat tidak solid.
Dalam pertandingan menghadapi Fiorentina (6/10/2024), Hernandez dan Tammy Abraham merebut hak menjadi eksekutor penalti dari Christian Pulisic.
Padahal, Pulisic yang ditunjuk Fonseca sebagai penendang penalti nomor satu di AC Milan.
Celakanya, sikap Hernandez dan Abraham menjadi bumerang di mana eksekusi penalti mereka gagal menjadi gol sehingga AC Milan kalah 1-2.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Calciomercato.com |
Komentar