BOLASPORT.COM - Gelandang Como 1907, Nico Paz, mendapat perhatian dari Real Madrid lagi setelah dipuji oleh Lionel Messi.
Nico Paz berpeluang mendapat kesempatan kedua untuk bisa kembali berseragam Real Madrid.
Real Madrid butuh menjual pemain dari skuad mereka pada bursa transfer musim panas 2024.
Penjualan para pemain senior gagal berjalan sesuai rencana sehingga Nico Paz harus berkorban.
Gelandang asal Argentina tersebut masih kesulitan dalam menembus tim utama Real Madrid.
Kondisi ini dikhawatirkan bisa membahayakan perkembangan sang gelandang di masa depan.
Untuk itu, Los Blancos merasa penjualan Paz ke klub lain adalah keputusan terbaik.
Paz akhirnya dijual ke klub milik orang Indonesia, Como 1907, dengan klausul pembelian kembali.
Performa gelandang berusia 20 tahun tersebut terbukti meningkat setelah pindah klub.
Penampilan di Como 1907 berlanjut ke Timnas Argentina hingga mendapatkan pujian dari Lionel Messi.
Dilansir BolaSport.com dari Relevo, Real Madrid pun terus memantau perkembangan Paz.
Usia sang gelandang yang masih muda membuat masa depannya masih memiliki banyak kemungkinan.
Real Madrid memang belum akan memanggil Paz dalam waktu dekat meski ia sudah berkembang.
Stok pemain lini tengah di Stadion Santiago Bernabeu saat ini masih berlimpah.
Akan tetapi, Paz masih bisa kembali saat ia sudah berada di usia yang cukup matang.
Baca Juga: Sukses Bobol Gawang Timnas Indonesia, Bomber Timnas China Jadi Makin Pede
Real Madrid memang kerap melepas pemain muda ke klub lain demi perkembangan yang signifikan.
Penampilan seorang pemain yang meningkat akan mendapat balasan serupa.
Para pemain ini mendapat kesempatan untuk bisa membela Real Madrid di masa depan.
Paz butuh pembuktian tersebut kala mulai membela Como 1907 pada musim ini.
Como 1907 sangat ambisius untuk bisa mempertahankan posisi di kasta teratas Liga Italia.
Bantuan Paz sangat dibutuhkan demi mewujudkan ambisi tim asuhan Cesc Fabregas ini.
Kontribusi ke Como 1907 juga bisa memudahkan Paz untuk menjaga asanya kembali ke Real Madrid.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | relevo.com |
Komentar