BOLASPORT.COM - Kurikulum Papua Football Academy memberikan waktu latihan kepada para siswanya dengan tujuan menaikkan level mereka hingga menyamai pemain dari akademi level elite di Eropa.
Berdiri pada 31 Agustus 2022, Papua Football Academy (PFA) kini sudah menangani 3 angkatan siswa.
Mereka adalah anak-anak kelahiran tahun 2009, 2010, dan 2011 dengan angkatan pertama sudah lulus di mana banyak alumnusnya telah tersalurkan ke akademi klub.
Dengan begitu, PFA bisa disetarakan dengan akademi untuk pemain U-13 dan U-14.
Berbicara kepada media termasuk Bolasport.com pada Selasa (22/10/2024) di Tembagapura, pelatih kepala PFA, Ardiles Rumbiak, mengungkapkan waktu latihan yang diberikan kepada para siswa akademinya.
"Masuk ke angkatan ketiga, waktu latihan kami adalah 20 jam per minggu," kata Ardiles.
"Untuk anak usia seperti ini, kalau kita naikkan levelnya untuk mencapai level elite seperti akademi-akademi besar di Eropa, anak-anak kami sudah mampu menyesuaikan diri dengan tahapan latihannya."
Sebagai perbandingan, bisa dilihat waktu latihan siswa yang dipatok di akademi kategori 1 di Premier League.
Untuk masuk kategori 1, akademi sepak bola di Premier League harus memenuhi banyak kriteria.
Antara lain memiliki staf papan atas untuk sport science, nutrisi, psikologi, kecepatan, dan koordinasi.
Akademi kategori 1 juga harus bisa menyediakan pendidikan untuk siswa mulai dari usia 11 tahun, menargetkan pemain dari U-14 secara nasional, dan memiliki jam berlatih yang banyak per minggu.
Seperti dikutip dari situs Premier League, akademi kategori 1 untuk fase pertumbuhan U-12 hingga U-16, yang berarti setara dengan PFA, memiliki waktu berlatih 8 jam yang meningkat sampai 12 jam per minggu seiring bertambahnya usia.
Dalam hal angka, jumlahnya lebih sedikit dari durasi yang dipatok PFA.
Namun, pantas dicatat bahwa akademi di Premier League tidak hanya dimulai dari pemain U-12.
Sebelumnya sudah ada fase dasar yang diberikan untuk kelompok umur U-9 hingga U-11.
"Ke depannya akan sangat bagus saat pemain mencapai level usia matang," lanjut Ardiles.
"Itu diawali dari bagaimana kita membentuk fisik, gizi, dan pola latihan agar mereka siap secara keseluruhan."
"Bagaimana kita menciptakan pemain yang kuat, cepat, dan cerdas dalam hal taktikal. Proses ini harus disiapkan dari sekarang."
"Menurut saya yang kurang baik adalah jangan di usia matang baru ingin membuat perubahan tetapi harus menyiapkan pondasi ini dari awal."
"Hal ini jangan cuma diterapkan di PFA tetapi serentak di seluruh akademi di Indonesia agar bisa bicara banyak dan mendapatkan pemain-pemain berkualitas," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar