BOLASPORT.COM - Berbeda dari pemain muda di Indonesia, Lamine Yamal menikmati pertumbuhan gaspol di Barcelona.
Di Indonesia, pesepak bola muda terutama yang membela tim nasional kurang mendapatkan ruang berkompetisi di liga.
Bayangkan situasi seperti ini. Lamine Yamal sedang panas-panasnya di Barcelona.
Tetapi. pelatih Hansi Flick dibuat berang karena menerima surat panggilan untuk sang wonderkid dari Timnas U-20 Spanyol.
Surat tersebut menyatakan Yamal harus mengikuti pemusatan latihan selama 10 bulan sehingga tak bisa bertanding di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Sudah begitu, PSSI-nya Spanyol (RFEF) memaksa pelatih untuk menandatangani surat kepatuhan.
Seluruh pelatih yang bekerja di Liga Spanyol diminta tanda tangan, harus mau melepas pemain kapan pun dia dipanggil timnas, tak peduli berapa lama pemusatan latihan dilakukan.
Kabar baiknya, situasi di atas sepenuhnya khayalan untuk sepak bola Spanyol.
Kabar buruknya, situasi tersebut benar-benar sedang terjadi di Indonesia.
Timnas U-20 Indonesia melakoni dua turnamen pada 2024, yaitu ASEAN Cup U-19 2024 dan Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar