BOLASPORT.COM - Winger AC Milan, Rafael Leao, sedang ramai dihujani kritik akibat penampilan dan sikapnya di klub sehingga disebut pemain malas dan manja.
Dalam dua partai terakhir di Liga Italia, Rafael Leao absen dari susunan starter.
Setelah tak diturunkan sama sekali ketika AC Milan menghadapi Udinese, winger asal Portugal cuma mencicipi setengah jam terakhir saat tim dihajar Napoli.
Masuknya Leao tak kuasa mencegah Milan ditekuk sang pemuncak klasemen Serie A dengan skor 0-2.
Media Italia menduga keputusan Paulo Fonseca mencadangkannya adalah bukti adanya percik konflik di antara mereka.
Performa Leao sendiri tidak menolong situasi.
Kerap dianggap sebagai bintang utama di skuad, pemuda 25 tahun ini justru sering menghilang di saat tim membutuhkan.
Kontribusinya musim ini baru 1 gol dan 4 assist dalam 8 partai Serie A.
Sosok Leao yang menjadi aktor penting saat klub meraih scudetto dua tahun silam semakin dirindukan.
Sekarang dirinya malah lekat dengan pencitraan anak manja yang harus dituruti semua keinginannya oleh klub.
Leao sudah mendapatkan kenaikan gaji dan bonus signifikan, release clause selangit (175 juta euro), hingga gelagat ingin diberi privilese lebih dari rekan setimnya.
Hal-hal itu justru dianggap membuat kecemerlangannya di lapangan terganggu.
Segala tuntutan tersebut malah menjadikannya semakin manja dan malas untuk terus berkembang secara konsisten.
"Leao adalah pemain dengan kualitas yang hebat, tapi sedikit malas," ucap mantan pelatih besar AC Milan, Fabio Capello, dikutip dari Tuttomercatoweb.
"Kemalasan harus dilawan dengan membuat dirinya mengerti bahwa dia bisa saja menjadi pemain hebat."
"Tetapi kalau terus seperti ini, dia tetap menjadi pemain bagus yang masih mentah," lanjutnya.
Baca Juga: Siap-siap, Ruben Amorim Klarifikasi Kepindahan ke Man United Hari Ini!
Mantan pesepak bola yang kenyang mengarungi Liga Italia semasa aktif bermain, Valon Behrami, melontarkan kritik lebih pedas.
Ia menilai Rafael Leao seharusnya menyadari bahwa dia bukan seorang pemain juara yang selama ini kerap digembar-gemborkan.
Untuk menjadi bintang utama di klub sekelas Milan, dia harus menampilkan performa stabil dan sikap yang baik.
Dengan kelakuannya sekarang, Leao harus menerima kondisi bahwa dia tak bisa lagi diperlakukan istimewa oleh pelatih.
"Bagi saya, Leao bukan seorang pemain juara saat ini," kata eks gelandang Napoli, Lazio, dan Fiorentina itu.
"Dia memiliki musim yang hebat, dia memenangi liga (2021-2022), tapi setelah itu saya tak bisa menganggapnya seorang pemain juara."
"Saya tak pernah melihatnya mampu menjadi yang terbaik untuk beberapa pertandingan beruntun."
"Dari sudut pandang ini kita mungkin harus berhenti memperlakukan Leao seperti seorang juara."
"Kalau dia memang harus duduk di bangku cadangan, ya dia harus ada di sana," tutup pria Swiss yang kini menjadi pandit sepak bola.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com |
Komentar