BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini, Marc Marquez, memberikan gambaran terperinci tentang perjalanannya kembali dari masa hampir pensiun ke kursi pabrikan Ducati.
Marquez musim depan akan naik level dari Gresini yang merupakan tim satelit ke motor paling didambakan pada MotoGP bersama Francesco Bagnaia.
Bagnaia adalah pendukung setia Ducati dan bintang mereka yang harus mengejar defisit 24 poin dari Jorge Martin (Pramac) pada balapan terakhir musim ini di Barcelona untuk mempertahankan gelarnya.
Marquez mendapatkan promosi ke tim pabrikan setelah menolak pindah ke Pramac, meskipun mereka juga dapat menawarkan Desmosedici dengan spesifikasi terbaru.
"Saya ingin menang dan jika saya ingin menang, saya membutuhkan motor yang tepat hanya untuk memiliki kesempatan," kata Marquez kepada TNT Sports dilansir dari Crash.
"Kalau begitu, tentu saja, Anda harus punya nyali untuk melakukannya!"
"Saya akan melawan rekan setim yang merupakan juara dunia dan telah mengendarai Ducati selama enam tahun. Ia tahu semua rahasia motor."
"Tetapi, Anda perlu mencoba. Saya tidak ingin pensiun di masa depan dengan berpikir ‘mungkin…’"
Pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu telah menemukan kembali semangatnya musim ini sejak meninggalkan Honda dan pindah ke Gresini Ducati.
Marquez tak hanya meninggalkan gaji yang besar di Honda. Dia juga meninggalkan motor buruk yang menyebabkannya mengalami kecelakaan dan menambah daftar cederanya yang panjang
Baca Juga: Sesusah Itu Kalahkan Marc Marquez Sudah Diramalkan Rival Valentino Rossi, 'Dia Anjing yang Nakal'
"Ketika Anda banyak tersenyum, itu menjadi hal yang biasa dan wajar. Anda melupakan momen-momen sulit," ucap Marquez.
"Tetapi ketika Anda berada dalam momen sulit, Anda lebih menghargai apa arti momen yang baik."
"Dari satu hari ke hari lainnya, saya menjalani hari-hari terbaik saya. Tetapi, mimpi buruk saya selanjutnya dimulai."
"Sekarang, saya tersenyum lagi. Itu bahkan lebih penting daripada kejuaraan dunia."
Marquez lalu menceritakan kata tentang cederanya yang paling menonjol di Jerez pada 2020 saat masalah lengannya makin parah.
"Dari sisi mental, itu adalah salah satu hal tersulit. Saat Anda cedera, tahun pertama dan kedua tidak masalah," ujar pembalap 31 tahun itu.
"Tetapi saat Anda berjuang, Anda pergi ke dokter yang mengatakan 'rehabilitasi Anda sudah selesai' tetapi Anda masih tidak merasa sehat?"
"Tanda tanya di benak Anda mulai muncul. Anda meragukan diri sendiri. Ini adalah momen tersulit."
Marquez menang pada MotoGP Aragon tahun ini. Hal tersebut menandai kemenangan pertamanya di Ducati dan yang pertama dalam tiga tahun secara keseluruhan.
"Perasaannya luar biasa. Saya sudah menunggu lama," aku Marquez.
"Pada 2014 saya memenangkan 10 balapan berturut-turut, tetapi sekarang? Hanya satu setelah dua tahun! Jadi nilainya berubah."
"Sebelum kecelakaan, menang adalah hal yang biasa. Itu tidak istimewa. Menjadi yang kedua berarti kalah."
"Tetapi menang bukanlah hal yang biasa karena hanya satu pembalap yang bisa menang. Itu telah mengubah persepsi saya tentang olahraga dan balapan."
Kemenangan dan kemampuannya untuk bertahan dalam pertarungan memperebutkan kejuaraan hingga saat ini, telah membuktikan apa yang disebut Marquez sebagai rencananya.
"Rencana saya sudah selesai. Ketika saya tiba di Gresini, saya punya rencana. Prioritasnya adalah untuk memahami apakah saya bisa kompetitif lagi," kata Marquez.
"Rencananya adalah untuk memiliki kesempatan berada di tim pabrikan. Tim terbaik dengan motor terbaik. Itu adalah Ducati Lenovo."
"Tetapi saya perlu menunjukkan kecepatan karena nilai Anda adalah balapan terakhir Anda, bukan apa yang telah Anda capai di masa lalu."
Marquez dan pembalap MotoGP lain sleanjutnya akan menjalani balapan terakhir musim ini, MotoGP Barcelona 2024 pada 15-17 November.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar