BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, sempat emosional setelah pastikan diri menjadi juara Korea Masters 2024.
Air mata Putri Kusuma Wardani tumpah setelah hakim garis menyatakan bola Han Qian Xi keluar lapangan sekaligus memastikan kemenangannya di final Korea Masters 2024.
Putri menjuarai ajang BWF World Tour Super 300 itu setelah menang dengan skor kembar 21-14, 21-14 dalam laga yang digelar di Iksan Gymnasium, Iksan, Korea Selatan, Minggu (10/11/2024)
Han Qian Xi merupakan rival lama Putri sejak masa junior.
Kemenangan tersebut membalaskan dendam kekalahan Putri setelah pernah kalah dari Han pada turnamen Malaysia International Junior 2018 silam.
Hasil tersebut juga mengakhiri penantian Putri akan gelar juara setelah dua tahun lebih lamanya pasca-kesuksesan sebelumnya di Orleans Masters 2022.
Tahun ini Putri sudah tiga kali ke final tetapi selalu menjadi runner-up dalam dua kesempatan sebelumnya di Hong Kong Open 2024 (Super 500) dan Taipei Open 2024 (Super 300).
"Pastinya pertama mengucap syukur alhamdulillah, sangat senang bisa kembali ke podium tertinggi di Korea Masters ini," ungkap Putri dikutip Bolasport.com dari rilis pers PBSI.
Diakui Putri, dia berusaha bermain lepas meski lebih diunggulkan atas Han.
Meski kalah head-to-head, pemain 22 tahun itu menang pengalaman di ajang internasional sejak masuk level senior, dibandingkan Han yang sekarang masih duduk di peringkat 185.
Permainan Han juga kembali ditengok Putri. Ingatan semasa junior sampai penampilan terbaru lawan sepanjang Korea Masters 2024 pekan ini, semuanya dipelajari Putri.
Apalagi Han memang sempat membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan pertama, Tomoka Miyazaki (Jepang), di semifinal dengan skor telak 21-18, 21-8.
"Setelah memastikan diri masuk final kemarin, saya tidak terlalu banyak berpikir untuk laga hari ini, inginnya main lepas saja," kata Putri.
"Di dua final sebelumnya, saya sebenarnya sudah melakukan itu tapi masih ada rasa tegang dan lain-lainnya, (sedangkan) hari ini semua berjalan sesuai yang saya inginkan."
"Saya sudah pernah bertemu dia dulu, memang tipe pemain yang cukup kuat dan tidak mudah menyerah."
"Tapi tadi saya sudah baca kebiasaan dan kelebihannya jadi saya bisa lebih menahan dia," tambah Putri yang berkali-kali menemukan celah Han di sisi forehand depan.
Setelah memastikan skor kemenangan, Putri menangis.
Pemain jebolan PB Exist itu menghampiri asisten pelatih tunggal putri, Herli Djaenuddin, yang mendampinginya lalu tertunduk.
Seolah-olah ada beban berat yang perlahan terlepas dari bahu Putri melalui reaksinya tersebut.
"Tadi setelah game, saya memang cukup emosional," kata Putri.
"Bangga dengan diri sendiri karena sampai detik ini masih bisa bertahan, masih kuat," ucapnya.
"Selebihnya saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Banyak yang harus dilewati sejauh ini dan saya bisa bangkit."
"Gelar ini untuk keluarga yang selalu mendukung, orang-orang terdekat yang tidak pernah lelah kasih support, buat pelatih saya dan sektor tunggal putri."
"Tidak lupa terima kasih juga untuk PBSI," ujar Putri memungkasi.
Gelar juara tersebut menjadikan Putri KW mengukir sejarah.
Dia menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang mampu meraih gelar juara Korea Masters sejak turnamen ini dipertandingkan pada 2007 silam.
Sebelumnya, titel kampiun di nomor tunggal putri selalu didominasi para wakil-wakil Asia Timur dari tiga negara, China, Jepang, dan Korea Selatan sendiri selaku tuan rumah.
DAFTAR PERAIH GELAR TUNGGAL PUTRI KOREA MASTERS
- 2007 - Lee Yun-hwa (Korea Selatan)
- 2008 - Kwon Hee-suk (Korea Selatan)
- 2009 - Bae Yeon-ju (Korea Selatan)
- 2010 - Liu Xin (China)
- 2011 - Sung Ji-hyun (Korea Selatan)
- 2012 - Sung Ji-hyun (Korea Selatan)
- 2013 - Bae Yeon-ju (Korea Selatan)
- 2014 - Nozomi Okuhara (Jepang)
- 2015 - Sayaka Sato (Jepang)
- 2016 - Sung Ji-hyun (Korea Selatan)
- 2017 - Gao Fang Jie (China)
- 2018 - Li Xue Rui (China)
- 2019 - An Se-young (Korea Selatan)
- 2020 - batal digelar
- 2021 - batal digelar
- 2022 - He Bing Jiao (China)
- 2023 - Kim Ga-eun (Korea Selatan)
- 2024 - Putri Kusuma Wardani (Indonesia)
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar