BOLASPORT.COM - Jorge Martin berhasil mengulangi pencapaian Valentino Rossi dengan menjuarai MotoGP 2024 bersama tim satelit. Bukan kebetulan kalau The Doctor rupanya juga pembalap idola Martinator saat masih kecil.
Memperkuat tim satelit di MotoGP memang menghadirkan tantangan ekstra untuk misi menjadi juara dunia.
Selain masalah dukungan finansial, tim independen tentunya kalah dalam hal jumlah sumber daya dibandingkan dengan tim resmi bentukan pabrikan.
Anggapan ini pernah selaras dengan fakta bahwa belum pernah ada pembalap tim satelit yang pernah menjadi juara dunia sejak era MotoGP dimulai pada 2002.
Jangankan menjadi juara, pernah ada periode 9 musim berturut-turut (2007-2015) ketika hanya pembalap tim pabrikan saja yang bisa menang balapan.
Martin akhirnya memecah kebuntuan pada tahun ini.
Kecepatan dan konsistensi untuk bersaing di posisi depan membawa Martin menjadi pembalap tim satelit pertama yang menjadi juara dunia MotoGP.
Martin mengulangi kembali catatan Valentino Rossi, pembalap tim satelit terakhir yang menjadi juara di kelas utama dari ajang balap motor grand prix.
Jika Martin di atas Ducati, Rossi di atas Honda bersama tim Nastro Azzurro yang ikonik dengan warna kuning neonnya.
Seperti Martin, The Doctor juga dibekali motor terbaru dan ikut terlibat dalam pengembangan kuda besi yang ditunggangi.
Dari sana Rossi mendominasi MotoGP hingga merengkuh lima gelar juara secara berturut-turut dan bersama dua pabrikan yang berbeda.
Martin pun turut menjadi saksi, termasuk ketika dominasi Rossi terputus setelah terjatuh dalam balapan MotoGP Valencia musim 2006.
"Bukan salah saya dia kehilangan gelar pada balapan itu," ucap Martin berseloroh, dalam interviu dengan Diario AS pada 2021.
Di sela-sela akhir pekan lomba yang menentukan itu, Martin, masih berusia 8 tahun, berhasil meminta foto dengan Rossi di tengah kerumuman penggemar.
Martinator memiliki cerita unik di balik swafoto dirinya bersama Rossi yang akhirnya tersebar di dunia maya.
Saking besar kekagumannya dengan Rossi, Martin mengaku tidak mencuci rambutnya selama seminggu setelah foto tersebut diambil.
"Ketika itu dia memegang kepala saya. Seingat saya, saya tidak keramas selama seminggu sesudahnya," sambung pembalap asal Madrid itu.
Martin akhirnya berhasil membangun karier balapannya hingga namanya bersanding dengan Rossi dalam Tower of Champions, Menara Para Juara, yang menjadi trofi di MotoGP.
Pencapaian langka untuk menjadi nomor satu dengan tim satelit sudah dibidik Martin sejak jalan menuju tim pabrikan diblokir.
Tiga kali Martin batal promosi. Pada musim 2023 dan 2024 Ducati lebih memilih Enea Bastianini kemudian Marc Marquez untuk musim 2025.
"Satu-satunya cara untuk mencetak sejarah adalah dengan memenangi gelar juara dunia di tim satelit," kata Martin tentang kiprahnya pada MotoGP 2023 dalam video dokumenter yang tayang di DAZN, dikutip via Crash.net.
"Sekarang saya memiliki kesempatan itu dan Ducati juga memberikannya kepada saya dengan memberi saya motor pabrikan dan membiarkan saya di tim ini, di mana saya merasa bahagia dan nyaman."
"Saya selalu berpikir bahwa dengan motor pabrikan, kita memiliki sesuatu hal yang lebih. Saya menunjukkan hal itu bisa dilakukan, jadi saya akan berjuang hingga akhir."
Baca Juga: Sakit Hati dan Menyesal Sendiri, Manajer Tim Ducati Kini Harus Rela Kehilangan Jorge Martin
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net, AS.com |
Komentar