BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, angkat bicara soal program naturalisasi yang ditempuh untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Kebijakan naturalisasi jadi andalan PSSI untuk memperbaiki prestasi Timnas Indonesia.
Namun, PSSI mulai merubah cara untuk menempuh kebijakan naturalisasi.
PSSI sempat memberi kewarganegaraan Indonesia kepada para pemain asing yang tampil cemerlang di liga domestik.
Kebijakan tersebut mulai dialihkan ke para pemain diaspora yang berkarier di seluruh dunia, terutama Eropa.
Dalam waktu dua tahun terakhir, media asal Italia, Tutto Mercato Web mencatat ada 15 pemain diaspora yang tampil untuk Timnas Indonesia dalam waktu dua tahun.
Catatan tersebut berhasil membuahkan pencapaian positif untuk Skuad Garuda.
Timnas Indonesia berhasil mencapai banyak prestasi di berbagai kejuaraan internasional selama 2024.
Skuad Garuda berhasil lolos ke fase gugur Piala Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada awal tahun.
Pada pertengahan tahun, Timnas Indonesia berhasil lolos ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia untuk kali pertama.
Kini, Skuad Garuda berhasil membukukan enam poin di ronde ketiga dari enam laga.
Catatan tersebut membuat Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Erick Thohir mengetahui bahwa Indonesia punya potensi diaspora besar yang berkarier di dunia sepak bola Eropa.
Karena itu, PSSI aktif mengajak para pemain berdarah Indonesia untuk membela Merah Putih di kompetisi internasional.
"Jika melihat dari jumlahnya, Indonesia, soal pemain yang berkarier di Eropa jadi salah satu yang paling banyak," ujar Erick Thohir kepada Corriere Dello Sport.
"Jepang jadi negara nomor 1 (jumlah pesepak bola di Eropa), lalu disusul oleh Korea Selatan."
"Pilihan kami adalah mengajak pemain-pemain yang memiliki darah Indonesia," lanjutnya.
Erick Thohir berterima kasih kepada para orang tua atau kakek/nenek dari para pemain diaspora.
Dirinya menegaskan bakal terus bekerja keras mencari pemain diaspora untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.
"Terima kasih banyak kepada orang tuanya atau kakek (dari para pemain diaspora)," ujar Erick Thohir.
"Daripada memberi kewarganegaraan Indonesia kepada para pemain asing di liga domestik kami."
"Tetapi tahapannya belum berhenti sampai di sini."
"Di level global, masih banyak pemain yang perlu dieksplorasi untuk membantu Indonesia berprestasi lebih tinggi."
"Kami membangun tim ini butuh waktu 4-5 bulan, tetapi kami harus bekerja keras lagi," tutupnya.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | corriere dello sport |
Komentar