BOLASPORT.COM - Petarung megabintang, Conor McGregor, menghadapi masalah lain karena kasus rudapaksa yang menjeratnya.
Conor McGregor sebelumnya dinyatakan bertanggung jawab dalam putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Dublin di Republik Irlandia pada Jumat (22/11/2024).
Mantan juara dua divisi di UFC tersebut harus membayar kompensasi sebesar 248.603,6 Euro atau sekitar 4,14 miliar Rupiah kepada Nikita Hand sebagai korban.
Hand melaporkan McGregor atas insiden kekerasan seksual yang terjadi di sebuah hotel di Dublin pada Desember 2018.
Seperti dilansir dari BBC, para hakim akhirnya menyatakan bahwa McGregor benar melakukan kekerasan seksual terhadap Hand.
Putusan tersebut sontak membuat McGregor menjadi gunjingan di dunia MMA.
Sejumlah rival mencecar The Notorious di media sosial baik secara tidak langsung seperti Dustin Poirier ataupun frontal sebagaimana Islam Makhachev.
Kritik keras juga diterima McGregor di luar kiprahnya sebagai petarung.
Seperti dilansir dari Irish Mirror, ajakan boikot diarahkan kepada dua bisnis minuman beralkohol McGregor yaitu Forged dan Proper 12.
Aksi boikot dicanangkan Rape Crisis Network Ireland yang merupakan lembaga perlindungan korban rudapaksa dan bentuk kekerasan seksual lainnya di Irlandia.
"Perusahaan yang menghasilkan uang dari alkohol dan produk lain darinya (McGregor) perlu melihat kembali," kata Cliona Saidlear selaku direktur eksekutif.
"Mereka perlu melihat kembali apakah ingin mensejajarkan diri dengan pria yang dinyatakan telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita."
"Mereka harus berhenti mempromosikannya dan membuat jarak."
"Dua ratus lima puluh ribu Euro tidak akan memengaruhi finansialnya."
"Namun, publik bisa berperan dengan menunjukkan penolakan terhadap siapapun yang mencoba membuat uang dengan pria yang terlibat dalam perilaku tercela."
Kerajaan bisnis McGregor tidak diserang kasus yang sedang menjeratnya.
Masih menurut Irish Mirror, McGregor juga sedang menunggu hasil sidang sengketa untuk proses penjualan mayoritas saham di Proper 12.
McGregor digugat oleh eks petarung UFC sekaligus mantan sahabatnya, Artem Lobov, karena belum membayar bagiannya.
Lobov mengaku dijanjikan saham sebesar 5 persen oleh McGregor dalam bisnis wiski yang telah dijualnya dengan mahar 150 juta Euro (Rp2,5 triliun).
Dengan putusan diperkirakan keluar pada Januari mendatang, seorang sumber mengatakan bahwa McGregor bisa kehilangan uang sebesar 8 juta Euro karenanya (Rp133 miliar).
McGregor sendiri pernah dilaporkan telah mengumpulkan pendapatan sebesar 615 juta Dolar AS (Rp9,1 triliun) sepanjang kariernya menurut Sportico pada 2013.
Sementara dalam wawancara dengan UFC pada 2023, McGregor mengklaim telah menghasilkan hampir 1 miliar Dolar AS (Rp15,8 triliun).
McGregor menjadi petarung tersukses di UFC di mana 8 dari 10 event dengan penjualan terbesar melibatkan dirinya.
Presiden UFC, Dana White, membeberkan bahwa masalah uang juga yang membuat pihaknya kesulitan untuk mengatur pertarungan McGregor berikutnya.
McGregor belum bertanding lagi sejak mengalami cedera dalam laga trilogi kontra Dustin Poirier pada 2021.
Rencana pertarungannya dengan Michael Chandler di UFC 303 pada Juni lalu juga batal karena cedera lain yang diderita The Notorious.
"Itu benar bahwa dia mau (bertanding tahun depan)," kata White dalam The Jim Rome Show, dilansir via MMA Junkie.
"Dia dan saya mungkin berbicara 4 atau 5 kali dalam sebulan. Dia pastinya ingin kembali. Kita hanya perlu melihat bagaimana nanti."
"Setiap kali berada di sini, saya memberi tahu Anda: Uang. Uang mengacaukan segalanya. Jadi kita lihat nanti," imbuhnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Irish Mirror |
Komentar