BOLASPORT.COM - Kebijakan rotasi tepat guna yang diterapkan Inter Milan menjadikan mereka salah satu klub dengan performa paling konsisten musim ini.
Inter Milan memuncaki daftar klub terbaik di dunia versi Opta Power Rankings.
Pasukan Simone Inzaghi mendapatkan rating 100,0 yang setara dengan Liverpool setelah sama-sama meraih kemenangan pada lanjutan liga domestik akhir pekan kemarin.
I Nerazzurri menggilas Hellas Verona 5-0 dan menggeser Man City dari tangga teratas.
The Citizens di tempat lain jadi korban kekalahan 0-4 saat menjamu Spurs.
Daftar itu sendiri disusun memakai model algoritma racikan Opta yang terus diperbarui setiap hari pertandingan.
Penghitungannya memakai sistem Elo, mirip dengan metode untuk menentukan peringkat negara di daftar FIFA.
Secara kasatmata, Inter Milan memang menunjukkan penampilan stabil di tengah rongrongan cedera, jadwal padat, maupun problem skors dan penurunan performa pemain.
Sang juara bertahan Liga Italia terlibat persaingan sengit di papan atas Serie A.
Inter, Atalanta, Fiorentina, dan Lazio sama-sama mengoleksi 28 poin untuk membuntuti Napoli yang berada di puncak dengan unggul satu angka saja.
Di Liga Champions, Lautaro Martinez dkk juga menempati posisi menguntungkan.
Sampai matchday 4, mereka mengumpulkan 10 poin dan nangkring di peringkat kelima.
Inter adalah satu dari hanya enam peserta yang belum disentuh kekalahan pada pentas akbar tersebut musim ini.
Lebih spesifik, cuma mereka dan Atalanta yang belum terkalahkan sekaligus belum kebobolan sejauh ini di Liga Champions.
Hebatnya, kondisi tersebut dicapai dengan Inzaghi rutin melakukan rotasi pemain nyaris di setiap pertandingan.
Dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport, masuknya Tajon Buchanan dalam duel melawan Verona kemarin membuat Inter sudah menurunkan semua pemain outfield (non-kiper) mereka musim ini.
Rotasi masif diterapkan Inzaghi guna membongkar pasang susunan tiga bek, gelandang, wing-back, maupun penyerang.
Mereka jadi seperti tim bunglon yang komposisinya selalu berubah di setiap pertandingan.
Akibatnya, semua pemain di skuad ini bisa menjadi starter dan sebaliknya pula, dapat digeser ke bangku cadangan.
Prinsip bongkar pasang terbukti tidak menurunkan kualitas secara signifikan karena Inzaghi dan Beppe Marotta menyusun komposisi tim dengan materi inti-pelapis yang bermutu nyaris seimbang.
Tak heran apabila Gazzetta menyebut Inzaghi seperti memiliki seribu senjata dalam skuadnya untuk digunakan menghadapi musuh.
Ketika melawan Verona, mungkin tak banyak yang menyangka bintangnya adalah Joaquin Correa (1 gol, 2 assist), sosok yang nyaris terbuang dan baru mencicipi jatah starternya musim ini.
Khusus melawan RB Leipzig pada lanjutan Liga Champions, Selasa (26/11/2024), Inzaghi diperkirakan bakal mengganti 9 pemain dari starting XI akhir pekan lalu.
"Saya melihat statistik itu (Power Rankings). Menyenangkan, tapi tetap saja itu cuma statistik," kata Simone Inzaghi di Sky Italia.
"Saya cukup beruntung mendarat di sebuah klub yang penting dan menemukan sekelompok pemain bertalenta yang selalu mendukung saya."
"Saya menyadari kritik soal formasi atau pergantian pemain yang keliru, tapi Anda harus menerimanya sebagai bagian dari pertandingan."
"Normal kalau setiap pemain membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk menemukan bentuk terbaiknya. Ini akan menjadi perjalanan panjang," tuturnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Gazzetta.it, Opta, Sport.sky.it |
Komentar