BOLASPORT.COM - Mantan manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo mengantisipasi "perang" terbuka antara Marc Marquez dan Francesco Bagnaia yang akan mengesampingkan dominasi Marquez sendiri.
Suppo kembali ke paddock MotoGP pada awal tahun bersama Italtrans, bekerja sebagai penasihat tim.
Suppo mengatakan bahwa kepindahan Marquez ke tim pabrikan Ducati tidak akan membuat dia dominan dalam persaingan kelas premier.
"Saya tidak berpikir ia akan mendominasi kejuaraan seperti yang ia lakukan, pada 2014, ketika ia memenangkan sepuluh balapan pertama," kata Suppo dilansir dari MotoSan.
"Ia tentu akan menjadi salah satu protagonis, seperti yang telah ia lakukan tahun ini, di mana ia membuat perbedaan besar dibandingkan dengan GP23 lainnya."
"Namun, tidak akan mudah untuk mendominasi kejuaraan dengan pembalap seperti Pecco (Francesco Bagnaia) yang meskipun tidak memenangkan gelar juara dunia, memenangkan 11 balapan."
"Ini akan menjadi tontonan yang menarik bagi para penggemar karena perubahan Ducati dari memiliki delapan menjadi enam motor."
Menurut Suppo, kehilangan dua pembalap kuat seperti Jorge Martin dan Enea Bastianini dapat membuka peluang bagi merek lain untuk memiliki opsi podium.
"Secara teori, dua posisi pertama tampaknya sudah terjamin bagi Ducati yang bisa mendominasi musim depan," ujar Suppo.
Baca Juga: Susunan Pembalap Ducati pada MotoGP 2025 Akan Lemah meski Ada Marc Marquez
Suppo lalu membahas kemungkinan yang terjadi jika Marquez dan Pecco akan satu garasi tahun depan.
"Pada akhirnya, di lintasan, persahabatan atau persaingan tidak terlalu berarti."
"Mereka berdua adalah pembalap yang sangat kuat dan banyak hal akan bergantung pada bagaimana mereka mengelola keseimbangan dalam tim," tutur Suppo.
"Marc memiliki karisma yang hebat, jadi Ducati harus memastikan untuk tidak membuat Pecco merasa bahwa mereka 'jatuh cinta' kepada Marquez. "
"Sementara itu, Bagnaia telah memenangkan dua gelar juara dunia MotoGP meskipun ia kalah tahun ini dan telah memenangkan lebih banyak balapan daripada sang juara, ia masih sangat cepat. "
"Jika ia belajar untuk membuat lebih sedikit kesalahan, ia akan sangat sulit dikalahkan. Ini tidak akan menjadi tim yang mudah untuk dikelola, tetapi tentu saja akan sangat kuat."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar