Baca Juga: Air Masih Tenang di Ducati, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Sejauh Ini Akur
"Bagaimana mungkin mereka (Aprilia) tidak mengambil Jorge dengan apa yang sedang dilakukannya dan mereka mengambil Bastianini? Jadi, dengan situasi Marc, itu juga merugikan semua orang, tim, dan itulah mengapa Pramac juga mengubah situasinya."
"Sial, itu Marc Marquez. Anda bahkan bisa memahaminya sedikit. Dia memiliki delapan gelar juara dunia dan dia hebat."
Direktur olahraga sekaligus pelatih balap tim Pramac itu lalu menjelaskan strategi yang dilakukan Martin menjadi juara dunia.
"Suatu hari saya dan teknisi Jorge tiba-tiba terpikir, dan saya berkata kepada mereka, ‘Sial, saya sedang menonton balapan di TV dan saya tahu apa yang terjadi di belakang Anda. Anda tidak tahu," ucap Nieto.
"Anda tidak tahu di mana seorang pembalap mencoba menyalip Anda. Dan di sanalah kami, menontonnya di layar, bersama dengan teknisi, ditambah saya, karena saya pernah menjadi pembalap, menandai tikungan yang harus ia tutup, di situlah mereka akan mencoba menyalip."
"Anda sudah memberinya informasi tentang apa yang terjadi di belakang. Di mana, misalnya, dalam kasus ini Bastianini mencoba menyalip atau saya rasa terakhir kali adalah dengan Pecco."
"Ia sangat menyukai ide itu dan kami mempraktikkannya dan itu telah membantunya dengan baik dalam banyak balapan."
Baca Juga: Bagian Tersulit Direktur Ducati saat Beri Tahu Enea Bastianini Tak Lagi Jadi Pembalap Mereka
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar