"Jika Anda memenangkan balapan, itu berarti Anda yang terkuat, tetapi juga Anda mengambil risiko lebih dari yang lain. Dan karena itu Anda lebih banyak tampil."
"Ada sedikit perbedaan antara yang pertama dan kedua daripada antara yang kedua dan ketiga (lima lawan empat)," ujarnya.
“"ika Anda memenangkan balapan, itu berarti Anda yang terkuat, tetapi itu juga berarti Anda mengambil risiko lebih dari yang lain."
"Namun, yang membuat saya tertawa adalah membaca mereka yang berteriak bahwa tidak ada yang terjadi."
"Bagi 80 persen atau lebih, mereka adalah orang-orang sama yang berteriak pada 2015 bahwa Jorge Lorenzo boleh memenangkan kejuaraan dunia karena ia memenangkan lebih banyak balapan daripada Valentino Rossi.
Rossi saat itu telah memenangkan 7 balapan atas Lorenzo yang menang 4 balapan karena banyak pihak menganggap hasil balapan terakhir di Valencia sebagai kemenangan
Reggiani juga mengingat tahun yang kontroversial itu pada MotoGP.
"Bagi mereka, jatuhnya Jorge Lorenzo di Misano tidak penting, dibandingkan dengan nol jatuhnya Valentino Rossi," aku Reggiani.
"Bagi mereka, ini adalah konsistensi Valentino dan atau mereka yang mewakilinya (dalam hal ini Pecco Bagnaia) selalu salah dan yang lain selalu benar, tidak masalah."
"Mereka menyebut diri mereka terbaik. Ada juga yang berada di pihak lain dan keduanya membuat saya jijik."
Baca Juga: Sudah Terbayang Tes MotoGP Sepang Bersama Ducati, Marc Marquez Ingin Tutupi Kelemahannya Sendiri
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar