BOLASPORT.COM - Ganda putri China, Jia Yi Fan mengungkit duet awet Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jelang reuni bareng Chen Qing Chen pada BWF World Tour Finals 2024.
Jia Yi Fan akan kembali berpasangan dengan tandem aslinya, Chen Qing Chen, pada turnamen penutup musim yang bergulir pada 11-15 Desember 2024 di Hangzhou, China.
Chen/Jia merupakan pasangan peraih emas Olimpiade Paris 2024.
Memang sejak memenangi emas tersebut, pasangan yang telah bermain bersama selama satu dekade itu sempat terpisah karena Chen memutuskan hiatus.
Sementara Jia Yi Fan tetap bermain di sejumlah turnamen dengan dipasangkan bersama pemain China lainnya.
Jia Yi Fan telah bermain bersama Zheng Yu, Li Wen Mei, hingga Zhang Shu Xian.
Perombakan ini tampaknya jadi cara Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) untuk menemukan racikan tepat bila Chen/Jia akan dipisah atau mengatrol performa Zheng, Zhang dan Li agar lebih meningkat secara individual.
Baca Juga: Jawaban Taufik Hidayat Saat Diminta Evaluasi Pencapaian Pelatih Tunggal Putra Sekarang
Kombinasi Jia dengan ketiga kompatriotnya itu belum memberikan hasil memuaskan karena sering terjegal di babak perempat final atau semifinal.
Di saat bersamaan, duet kombinasi baru China itu masih kalah pamor dengan ganda putri lainnya yang sedang naik daun, Liu Sheng Shu/Tan Ning.
Setelah meraih medali perak Olimpiade Paris 2024 pasangan muda itu semakin ganas. Mereka sulit dihentikan karena performa mereka terus menanjak.
Liu/Tan pun telah merebut takhta peringkat satu dunia milik Chen/Jia.
Melihat fenomena ini, Jia tidak khawatir atau merasa tersaingi. Dia justru makin bersemangat. Dia tidak masalah bila terus dirombak dengan pasangan lain maupun dikembalikan bersama Chen.
"Memang benar, pasangan baru akan memerlukan waktu untuk menyatu," kata Jia Yi Fan dikutip Bolasport dari Aiyuke.
"Saya sering berakhir di delapan besar atau semifinal. Tentu saya tidak puas dengan hasil itu, tetapi sebagian besar kekalahannya terjadi dari Liu Sheng Shu/Tan Ning.
"Mereka sangat meningkat pesat, tapi saya tidak peduli dengan siapa saya dipasangkan, saya akan terus melangkah maju."
Jia Yi Fan kini menginjak 27 tahun. Target Asian Games 2026 atau Olimpiade Los Angeles 2028 masih sangat mungkin asalkan dirinya terbebas dari cedera.
Jia memahami bahwa terus bermain di level atas saat siklus Olimpiade baru adalah hal yang tidak mudah, apalagi saat ini sedang memasuki fase regenerasi di hampir semua nomor.
Tapi, Jia terinspirasi memperpanjang kariernya seperti ganda putra terawet dan tersukses dari Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
The Daddies masih mampu bermain di level tinggi walau usia mereka sudah di atas 35 tahun.
"Saya memang sudah meraih Grand Slam dan memenangkan semua yang saya inginkan. Tapi kondisi fisik dan mental saya masih sangat mendukung saya untuk terus bermain," kata Jia.
Pebulu tangkis meraih Grand Slam jika meraih semua gelar utama.
Daftarnya adalah Olimpiade, Kejuaraan Dunia, All England Open, Thomas/Uber Cup, Sudirman Cup, Superseries/World Tour Finals, serta Asian Games dan Kejuaraan Asia untuk pemain Asia.
"Saya merasa masih memiliki daya saing yang kuat di dunia bulu tangkis sekarang, jadi saya tidak mau menyerah."
"Seperti pasangan ganda putra Indonesia, Ahsan/Setiawan, mereka masih bermain di usia hampir 40 tahun. Meski saya perempuan, mentalitas saya pun sama (kuatnya dengan mereka)."
Jia Yi Fan masih bersemangat dengan persiapan menuju BWF World Tour Finals 2024, turnamen yang telah dimenanginya sebanyak empat kali.
Dia sudah kembali berlatih bersama pasangan aslinya, Chen Qing Chen, yang sempat hiatus sejak meraih emas Olimpiade.
Ketika ditanya bagaimana menghidupkan chemistry dengan Chen setelah lama tidak berpasangan, Jia menjawab kuncinya ada di komunikasi.
"Saya akan mendengarkan kakak Chen," kata Jia yang lahir berselang lima hari setelah Chen.
"Saya menggunakan jurus perasaan untuk meminta Qing Chen agar mau bermain di World Tour Finals ini," imbuhnya sambil tertawa.
"Latihannya akan berlangsung secara bertahap. Saya tidak bisa berkata bahwa dia kembali tetapi ini soal bagaimana agar dia kembali," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar