BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Andrea Dovizioso, merasa kemenangan Yamaha di masih jauh dari jangkauan.
Langkah pertama dari tekad besar Yamaha untuk bangkit dari keterpurukan benar-benar terwujud nyata mulai musim depan.
Pada MotoGP 2025, pabrikan asal Iwata bakal diperkuat tim satelit lagi. Mereka akan punya empat pembalap dengan bekal empat motor pabrikan.
Dua tim di bawah payung Yamaha itu adalah Monster Energy Yamaha selaku tim utama dan Pramac selaku tim partner.
Memiliki lebih banyak motor dalam balapan membuat Yamaha bisa mengumpulkan lebih banyak data yang relevan untuk pengembangan.
Tim pabrikan akan tetap diperkuat Fabio Quartararo dan Alex Rins.
Sedangkan untuk Pramac, Yamaha merekrut dua pembalap berpengalaman yaitu Miguel Oliveira dan Jack Miller.
Proyek bangkitnya Yamaha semakin berdengung dengan adanya wacana berganti ke mesin V4 yang menawarkan tenaga besar untuk memaksimalkan aerodinamika.
Selain itu, dari jajaran tim penguji, Direktur Teknik Yamaha, Massimo Bartolini, mengonfirmasi susunan tiga test rider untuk tahun depan.
Mereka adalah Cal Crutchlow, Augusto Fernandez, dan Andrea Dovizioso.
Fernandez masih segar dengan pengalaman balapan di MotoGP karena musim lalu memperkuat tim satelit KTM, Tech3.
Sementara Crutchlow dan Dovizioso menjadi sosok veteran dengan pengalaman panjang sebagai pembalap di tiga pabrikan berbeda: Honda, Yamaha, dan Ducati.
Khusus Dovizioso, runner-up MotoGP tiga kali itu telah dipanggil Yamaha untuk menggantikan Crutchlow yang cedera dalam beberapa tes privat tahun ini.
Memiliki semua materi menjanjikan dan didukung finansial yang baik, bukan tak mungkin Yamaha memang bisa segera 'sembuh'.
Namun pertanyaannya, kapan Yamaha bisa menang lagi?
Dovizioso, yang sudah merasakan sendiri krisis di Yamaha dalam musim terakhirnya di MotoGP dua tahun yang lalu, memberikan opininya.
"Di Yamaha, mereka mengatakan bahwa mereka perlu menyusun ulang personil dan metode kerjanya," ungkap Dovizioso dikutip Bolasport dari Paddock-GP.
"Itu membutuhkan waktu dan sumber daya."
"Jika Anda berbicara tentang kemenangan, berarti Anda berbicara tentang beberapa tahun lagi," tukas mantan rival terbesar Marc Marquez itu.
Tantangan yang dihadapi Yamaha pada musim depan memang makin berat.
Bukan karena motor Ducati saja, tetapi juga dengan kehadiran Marc Marquez di paddock Si Merah Borgo Panigale.
Ducati akan memiliki kombinasi dua pembalap kuat dalam diri Marquez dan Francesco Bagnaia yang sedang mendominasi.
Tentang Marquez, dia sukses melejit ke peringkat tiga klasemen akhir musim 2024 meski hanya dibekali motor lama.
Dovi juga menyoroti bagaimana perhatian kompetisi musim depan akan jauh lebih fokus pada persaingan Marquez vs Bagnaia.
"Berganti tim bukanlah sesuatu yang berlangsung secara linear. Kita harus melihat bagaimana dia beradaptasi," kata pembalap asal Italia.
"Namun, Marc akan memberi tantangan untuk Pecco, itu tidak diragukan lagi. Tapi di sisi lain, Pecco juga akan mampu membuat Marquez kesulitan pada kesempatan tertentu."
Baca Juga: Honda Ingin Rebut Gigi Dall'Igna dari Ducati tapi Gagal, Sekarang Diyakini Mau Tiru Aprilia
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar