BOLASPORT.COM - Marc Marquez tidak sendirian dalam mengembalikan kepercayaan dirinya setelah beberapa tahun mengalami periode sulit di Honda.
Marquez awalnya juga tak langsung nyetel di atas motor Desmosedici GP23.
Pembalap asal Cervera itu juga seringkali mengalami kesulitan pada sesi latihan di hari jumat.
Dia juga beberapa kali harus memulai dari sesi kualifikasi (Q2).
Musim pertama Marquez di Gresini hanya lebih untuk memahami aspek motor.
Kepala kru Marc Marquez yakni Frankie Carchedi mengungkapkan peningkatan yang dialami juara dunia delapan kali itu selama di Gresini.
Peningkatan yang paling menyenangkan dialami Marquez adalah mulai memiliki kecepatan ketika tikungan ke kanan.
Diketahui, Marquez lebih banyak mengandalkan tikungan ke kiri semenjak dirinya mengalami cedera humerus lengan kanan.
"Musim ini lebih tentang memahami setiap aspek motor. Setiap pembalap, tidak peduli siapa mereka, memiliki kekuatan dan kelemahan," kata Carchedi, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Seperti yang saya katakan, yang paling menyenangkan bagi saya adalah peningkatan di tikungan kanan cepat di akhir tahun," ujarnya.
Carchedi juga menjelaskan bagiamana Marquez mengatur ulang mentalnya setelah mengalami kemunduran pada sesi kualifikasi musim ini.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada kepanikan bagi pembalap dan suasana di garasi.
"Saya rasa dia sangat percaya dengan apa yang kami lakukan dan apa yang ingin kami capai. Tidak pernah ada kepanikan," ujar Carchedi.
"Bahkan di awal tahun, ketika kami tidak berada di Q2, kami selalu bisa melakukannya dengan benar untuk hari Sabtu dan kemudian melanjutkannya."
"Namun, jika ada, saya akan mengatakan bahwa kualitas terbesarnya, lupakan semua sisi teknis dan segalanya adalah pendekatan mentalnya."
"Saya belum pernah melihat ada yang bisa menyamainya," ujarnya.
Carchedi sebagai kepala kru juga berjasa dalam membangun karier Marquez setelah masa-masa sulit.
"Saya akan mengatakan satu-satunya saat saya berdiri dan berkata 'wow' mungkin adalah di Valencia (tes, November 2023), ketika saya tiba di pagi hari dan ada sekitar 200 orang di luar," kenang Carchedi.
"Namun sejujurnya, ketika Anda mulai bekerja, Anda melupakan hal-hal lainnya."
"Siapa pun itu, Anda ingin mencapai hal yang sama, untuk finis setinggi mungkin."
"Ya, ada beberapa aspek di luar lintasan. Media sosial, kamera, yang selalu membuat Anda sedikit berpikir."
"Tapi dengan semua yang terjadi di lintasan, saya rasa Anda tidak pernah benar-benar memiliki waktu untuk memikirkan hal lain..."
Baca Juga: Jorge Martin Belum Ada Keputusan Tentukan Nomor Motor pada MotoGP 2025
Selanjutnya, Carchedi juga senang saat Marquez menutup balapan terakhirnya dengan mempersembahkan podium kedua balapan pamungkas di Sirkuit Catalunya, Barcelona.
"Sebenarnya, mungkin pada balapan terakhir. Tapi hanya karena di setiap akhir pekan balapan lainnya kami berhasil membuat motor, meskipun pada hari Sabtu atau Minggu, yang membuatnya senang," tutur Carchedi.
"Dan itu adalah satu-satunya balapan di mana, bahkan setelah pemanasan, semuanya tidak berjalan dengan baik."
"Untungnya, pada balapan tersebut, kami berhasil mendapatkan sesuatu yang membuatnya senang."
"Akan sangat disayangkan jika ia menjalani seluruh musim dan pada balapan terakhir ia mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya," ujar Carchedi.
Gresini setidaknya sudah berhasil mengantarkan dua pembalapnya ke tim Ducati pabrikan yakni Enea Bastianini dan kini Marc Marquez.
Baca Juga: Jorge Martin adalah Terminator MotoGP versi Baik Hati: Dia Mau Belajar dari Kesalahannya
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar