"Tetapi memutus rentetan kekalahan adalah prioritas utama. Tugas saya adalah menciptakan lingkungan tempat para pemain dapat melakukan yang terbaik di lapangan," kata Lee dilansir dari MHN Sports.
"Saya katakan kepada para pemain untuk tidak berkecil hati, tetap percaya diri, dan melakukan yang terbaik. Meskipun kalah dalam pertandingan, itu positif karena mereka menjalankan instruksi saya dengan baik."
Pelatih Hi-Pass mengatakan alasan timnya menang bukan karena kami bermain bagus, tetapi lebih karena absennya pemain kunci dari tim lawan dan banyak faktor situasional.
"Dalam situasi di mana kekuatannya mirip seperti sekarang, kemauan dan keinginan untuk menang menjadi hal yang penting pada akhirnya. Saya tekankan kepada para pemain untuk menunjukkan semangat juang."
Lesatan 43 poin yang dicetak Gyselle Silva saat comeback akibat cedera pergelangan kaki selama dua minggu tidak mampu mengangkat moral tim di rumah sendiri.
Mereka menyamakan kedudukan menjadi 16-15 melalui serangan balik Silva di set ke-5, tetapi kehilangan 3 poin berturut-turut setelah itu dan hanya mampu menambah 1 poin.
Pelatih GS Caltex Lee Young-taek, yang memasuki ruang wawancara setelah pertandingan, mengulang kata-kata yang sama dengan suara tercekat.
"Namun, para pemain bekerja keras dan Silva yang cedera, dirawat dengan baik hingga bisa comeback. Jadi menurut saya itu adalah keberuntungan," ujar Lee.
"Tim memastikan bahwa ia menerima perawatan dengan cepat sehingga ia dapat kembali lebih cepat dari yang diharapkan. Saya akan mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan berikutnya juga agar ia tidak tertinggal."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | MHN Sports |
Komentar