Rapor yang terbilang mengesankan buat seorang pemain bertahan.
Predikatnya sebagai juragan penalti makin sahih karena semua gol tersebut berasal dari eksekusi titik putih, di mana 3 buah di antaranya lahir di fase liga UEFA Conference League.
Sumbangsih gol-gol eks pemain Fiorentina berjasa meroketkan FC Copenhagen ke peringkat 15 klasemen atau masuk zona play-off babak 16 besar.
Sementara itu di tempat lain, mantan klubnya Diks, Fiorentina, menggelar pesta pembantaian saat menjamu LASK Linz.
La Viola menghujani gawang klub Austria itu 7 gol tanpa balas di Artemio Franchi.
Riccardo Sottil jadi penyumbang gol terbanyak dengan ukiran brace.
Selebihnya berasal dari aksi Jonathan Ikone, Amir Richardson, Rolando Mandragora, bunuh diri Filip Stojkovic, dan penalti Albert Gudmundsson.
Kemenangan ini tercatat sebagai hasil terbaik dalam sejarah Fiorentina di kompetisi Eropa.
Adapun skor 7-0 menjadi kemenangan terbesar mereka dalam 55 tahun terakhir sejak menggilas Bari dengan skor serupa di Coppa Italia.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Transfermarkt.com, UEFA.com |
Komentar