Daripada meratapi kekalahan hari ini, tunggal putri asal Wonogiri, Jawa Tengah itu juga lebih memilih untuk menilik kembali apa saja yang telah dia pelajari dan lalui sepanjang tahun ini.
Dia juga menyoroti kebangkitan tunggal putri Indonesia secara keseluruhan.
"Salah satu hal yang benar-benar saya pelajari tahun ini adalah saya mencontoh banyak pemain untuk tidak menyerah begitu saja ketika ada dalam situasi sulit," kata Gregoria.
"Dan beberapa kali saya berhasil melakukannya juga."
"Tahun ini setelah berhasil mendapat medali perunggu di Olimpiade, saya sadar atensi publik meningkat kepada saya."
"Ini tidak lantas membuat saya menjadi puas atau menjadi santai, malah dengan itu memacu saya untuk mendapat gelar yang lebih lagi."
"Di luar itu, tahun ini saya mau memberikan kredit untuk sektor saya, tunggal putri, yang sangat bagus. Dari level turnamen International Challenge sampai level atas selalu bisa kasih spot di semifinal atau final."
"Itu membuat saya bangga karena dulu kami ada di titik yang berat, jangankan untuk banyak pemain merata, bahkan untuk sekadar satu pemain pun sulit."
"Sekarang saya bisa melihat perkembangannya, melihat persaingan sehat di dalam dan dengan talenta-talenta yang mereka miliki dan usia yang masih muda, saya percaya masa depan tunggal putri (Indoenesia) bakal cerah di tahun-tahun mendatang," pungkas Gregoria.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar