"Namun, saya memenangi sebagian besarnya," tambahnya sebelum membuat komentar pinggir jurang karena menyinggung negara asal Usyk, Ukraina, yang dilanda perang.
Keputusan juri atau wasit dalam pertandingan olahraga memang rawan menimbulkan kontroversi karena faktor subjekitivitas hingga kekeliruan dalam pengamatan.
Situasi bisa makin memanas apabila atlet atau tim yang merasa dirugikan dengannya membuat reaksi yang keras.
Di cabang olahraga lainnya, kemajuan teknologi telah dimanfaatkan seperti hawk eye atau VAR yang berbasis visual.
Sementara dengan tinju, teknologi yang akan digunakan adalah AI.
Hal itu seperti disampaikan Turki Alalshikh, kepala Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, yang menjadi promotor laga Usyk vs Fury.
"Untuk pertama kalinya, juri yang ditenagai AI akan memonitor pertarungannya," tulis Turki Alalshikh di akun media sosialnya.
"Bebas dari bias dan kesalahan manusia, dipersembahkan oleh The Ring. Eksperimen inovatif ini, yang tidak akan memengaruhi hasil resmi, akan menjalani debut dalam laga terbesar abad ini."
Keputusan akhir pertandingan tetap berada di tangan tiga juri.
Dilansir dari Sport Bible, tiga hakim yang akan bertugas adalah Pat Morley dan Steve Weisfeld dari Amerika Serikat serta Gerardo Martinez dari Puerto Rico.
Weisfeld menjadi satu-satunya juri yang pernah memonitor pertandingan Usyk dan Fury sebelumnya.
Dia terlibat dalam kemenangan Usyk atas Anthony Joshua pada 2021 lalu kemenangan Fury atas Deontay Wilder pada tahun yang sama.
Baca Juga: UFC 311 - Apa yang Lebih Sulit? Islam Makhachev Yakin Hentikan Arman Tsarukyan
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Sportbible.com, DAZN.com |
Komentar