BOLASPORT.COM - Pelatih GS Caltex Seoul KIXX, Lee Young-taek, putus asa menangani timnya sendiri setelah kalah ke-17 kalinya usai tumbang dari Incheon Heungkuk Life Insurance Pink Spiders pada lanjutan Liga Voli Korea 2024-2024-2025 putaran tiga.
Kekalahan GS Caltex dari Pink Spiders pada hari ini, Sabtu (28/12/2024) membuat tim juru kunci itu semakin merana.
Pelatih GS Caltex, Lee Young-taek, bahkan seperti sudah kehabisan ide untuk mencari jalan keluar demi menyelamatkan anak didiknya.
Rantai kekalahan tim legendaris yang berdiri sejak 1970 itu semakin panjang bak tiada ujungnya.
Hasil tumbang 0-3 dari Pink Spiders hari ini menandai kekalahan ke-17 kalinya bagi GS Caltex sepanjang musim ini.
Parahnya, 14 dari 17 kekalahan tersebut terjadi secara beruntun sejak putaran satu sampai putaran tiga.
Satu-satunya kemenangan tim yang diperkuat Giselle Sylva itu adalah pada putaran pertama saat menang lawan Gwangju AI Pepper Savings Bank.
Yang mirisnya, sekarang mereka pun sudah kena revans AI Pepper.
Lee Young-taek pun seakan sudah tak kuat menahan beban dan tanggung jawabnya sebagai pelatih.
Dia kini sudah blak-blakan mengungkapkan rasa frustrasinya.
Tak tanggung-tanggung, Lee bahkan menyebut bahwa timnya sudah rusak.
Pelatih berusia 47 tahun itu juga mengeluh harus memulai dari mana lagi untuk memperbaiki kehancuran masif di timnya.
"Setelah pertandingan hari ini, saya rasa tim ini sudah sangat rusak," tutur Lee Young-taek dikutip Bolasport dari News Star Korea.
"Saya bahkan tidak tahu harus mulai dari mana (memperbaikinya)."
"Tapi walau begitu, kami tetap harus terus berlatih," tandasnya.
Pada laga hari ini, GS Caltex sejatinya menurunkan pemain asing baru dari kuota Asia, yaitu Tran Thi Bich Thuy.
Sayangnya, mendatangkan middle blocker asal Vietnam itu juga belum bisa membantu banyak dalam meredam serangan Kim Yeon-koung dkk.
Absennya Tutku Burcu Yuzgenc juga gagal dimanfaatkan GS Caltex setelah Gyselle Silva yang jadi motor serangan juga kurang efisien dalam menyerang dan banyak melakukan eror.
"Saya pikir kami kalah karena kami tidak memiliki keterampilan," ujar pelatih Lee.
"Menurut saya, performa tim lawan sebenarnya juga sedang tidak begitu bagus, tetapi penampilan tim kami juga sangat buruk."
"Jika kami kalah seperti ini, kami kalah karena kami tidak punya keterampilan (bertanding voli)."
Satu-satunya harapan GS Caltex adalah jeda setelah tahun baru dapat dimanfaatkan untuk merefleksikan diri dan menguatkan tim demi bangkit dari keterpurukan.
Menorehkan 17 kekalahan dan hanya satu kemenangan dari 18 laga yang dijalani musim ini jelas telah menjadi mimpi buruk bagi tim yang pernah juara di musim 2020-2021 tersebut.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | News Star |
Komentar