BOLASPORT.COM - Pelath Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa ia berada di tempat yang tepat meski timnya membuat sakit kepala.
Ruben Amorim tetap tidak merasa terkejut dengan perkembangan Manchester United yang lambat.
Lima kekalahan dalam sebulan sudah menambah tekanan ke Ruben Amorim.
Man United di bawah asuhannya justru terus menelan hasil negatif di semua ajang.
Sebagai pelatih pengganti, Amorim seharusnya bisa memperbaiki hasil.
Deretan kekalahan tersebut membuat kemampuan Amorim jadi diragukan.
Nasibnya masih tergolong aman mengingat manajemen klub belum kehilangan kepercayaan.
Satu hal yang pasti, kondisi negatif ini akan semakin menyulitkan Amorim untuk membalikkan keadaan.
Baca Juga: Setahun Tak Belajar, Man United Dihajar Kutukan 2 Desember Kelam
Tekanan yang begitu besar ternyata tetap tidak membuat sang pelatih khawatir berlebihan.
"Pelatih Man United dilarang merasa nyaman," ucap Amorim seperti dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Saya tahu bisa berada dalam bahaya jika tidak kunjung meraih kemenangan," kata Amorim menambahkan.
Amorim datang ke Stadion Old Trafford setelah periode sukses di Sporting CP.
Sedari awal, Man United juga langsung mendapat angin optimisme dari pelatih baru untuk meraih hasil lebih baik.
Namun, praktik di atas lapangan ternyata menghadirkan tantangan yang lebih kompleks.
Saat ini, Amorim hanya ingin fokus menjalankan pekerjaannya untuk melewati masa sulit.
Ia mengaku momen keterpurukan Man United wajar terjadi di setiap klub.
Tantangan terbaru Amorim akan hadir pada Selasa (31/12/2024) melawan Newcastle United.
Melihat kondisi Man United saat ini, laga tersebut wajib dimenangkan oleh Amorim.
Tanpa kemenangan, Man United akan kesulitan dalam menjaga harapan selama sisa musim.
Kemenangan akan menciptakan kondisi yang lebih positif di ruang ganti.
Amorim ikut merasakan manfaatnya karena bisa bekerja dengan tekanan lebih ringan.
Bebannya akan perlahan terangkat begitu Man United belajar mengenai konsistensi.
Editor | : | Bagas Reza |
Sumber | : | SkySports.com |
Komentar