BOLASPORT.COM - Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan meminta Ketua BKA, Kim Taek-kyu, segera dipecat imbas dari konflik internal yang dibongkar An Se-young.
Dunia bulu tangkis Korea Selatan semakin berguncang setelah apa yang diumumkan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mereka atas hasil investigasi Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA).
Seperti diketahui, penyelidikan tersebut dilakukan semenjak tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young angjat bicara di hadapan publik pasca-Olimpiade Paris 2024.
Setelah memenangi medali emas, pemain berusia 22 tahun itu membongkar semua borok pelatnas BKA yang ternyata sudah sangat mengakar.
Masalah yang dikeluhkan An Se-young tak tanggung-tanggung seriusnya.
Baca Juga: Penantian 6 Tahun Terbayar, Dejan Antusias Gabung Pelatnas dan Partner Bareng Fadia
Sebab hal itu berkaitan dengan penanganan cedera pada dirinya yang tidak becus hingga menyebabkan cedera An bertambah lama sembuhnya.
Selain itu, masalah sponsor dan kontrak juga dikeluhkan.
Hingga soal adanya fase orientasi yang berbau perundungan dan senioritas yang jadi tradisi di BKA, di mana An harus mencuci pakaian para seniornya saat masih berusia junior di pelatnas.
Usut punya usut, pembongkaran yang dilakukan An ternyata baru secuil informasi.
Karena hasil penyelidikan lebih lanjut malah memberikan hasil tao terduga adanya penyelewengan dana kontrak dan sponsor oleh pihak asosiasi hingga sang ketua BKA, Kim Taek-kyu yang problematik.
Sebagai ketua BKA, Kim pernah diundang ke senat untuk memberikan keterangan tentang masalah dengan An.
Namun, di momen tersebut, di hadapan para senator, Kim justru menyalahkan An.
Pernyataan Kim jadi bumerang baginya, dia dicibir perwakilan senator yang menganggapnya tidak bertindak bijaksana sebagai seorang ketua asosiasi dan bukan melindungi atlet yang benar.
Bukannya mundr atau malu, pihak Asosiasi justru memecat Kepala Pelatih Kim Hak-kyun yang disinyalir dijadikan kambing hitam.
Padahal sang pelatih baru gabung BKA pada 2022
Sedangkan Ketua Asosiasi Kim, malah ingin maju lagi dalam pemilihan ketua pada Januari 2025 nanti.
Di sisi lain, investigasi yang dilamukan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan terus berjalan.
Dan pada Senin (30/12/2024) kemarin, 16 dari 25 tuntutan yang ditudingkan pada BKA sudah selesai diselidiki.
Beberapa hasilnya adalah BKA harus membebaskan pemain independen untuk ikut turnamen internasional tanpa persyaratan rumit seperti usia dan jumlah turnamen yang bisa diikuti.
Kemudian, para pemain pelatnas juga diperbolehkan menggunakan sponsor di luar sponsor utama BKA.
Lalu seleksi nomor ganda yang sebelumnya kondang dianakemaskan di Korea, kini dikurangi dan lebih banyak untuk tunggal.
BKA juga didenda atas tiga kasus yang berkaitan dengan penyelewengan dana yang berhubungan dengan Ketua Kim Taek-kyu dan para eksekutif asosiasi.
Kemudian, hasil yang paling besar adalah Asosiasi diminta segera memecat Kim Taek-kyu dalam waktu satu bulan. Sekretaris Jenderal BKA juga diminta untuk dijatuhi hukuman indisipliner.
BKA juga harus mengembalikan uang subsidi yang malah diselewengkan ke para eksekutif, untuk segera dikembalikan dalam kurun waktu dua bulan.
Selain itu, Kementerian juga masih akan memberikan sanksi tambahan seiring dengan langkah mereka memulihkan jumlah subsidi yang dilanggar oleh BKA.
Baca Juga: Selain Herry IP, Malaysia Konfirmasi 2 Pelatih Lain yang Jadi Incaran
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Kookmin Ilbo |
Komentar