BOLASPORT.COM - Pelatih baru AC Milan, Sergio Conceicao, menjelaskan akan seperti apa gaya permainan tim asuhannya.
Conceicao ditunjuk menggantikan Paulo Fonseca sebagai juru taktik Milan.
Dalam jumpa pers resmi pertama pada Selasa (31/12/2024), eks pelatih Porto ini bicara banyak.
Salah satunya adalah strategi yang akan diimplementasikannya kepada Rafael Leao dkk.
Pendekatan Conceicao ternyata berbeda dari pendahulunya.
Dulu Fonseca direkrut Milan karena manajemen klub tertarik pada taktiknya.
"Kami memilih Fonseca karena identitasnya," kata Zlatan Ibrahimovic dulu dalam perkenalan Fonseca di awal musim 2024-2025.
"Juga karena bagaimana kami ingin tim ini bermain, dengan permainan yang ofensif dan dominan."
Sebelum dipecat, Fonseca memang terlihat berusaha membuat AC Milan tampil dominan.
Mereka memegang penguasaan bola rata-rata sampai hampir 55%.
Sekarang dengan tim ditangani oleh Sergio Conceicao, Milanisti sepertinya tidak bisa terlalu berharap bahwa Il Diavolo Rosso masih akan menjadi tim yang dominan.
Pasalnya, Conceicao menyatakan bahwa dominasi permainan bukan prioritasnya.
Buat mantan winger Parma, Lazio, dan Inter Milan ini, yang penting AC Milan menang.
"Permainan dominan?," katanya seperti dikutip dari Football-Italia.
"Buat saya, sepak bola itu sederhana. Ada gawang lawan yang harus dijebol dan ada gawang sendiri yang harus dijaga supaya tidak kebobolan."
"Terserah kalau permainan dominan berarti lain. Tetapi buat saya, itu berarti mendapatkan hasil."
"Sepak bola possession, tiki-taka: buat saya, tiki-taka adalah mencetak gol ke dalam gawang."
"Bagi saya sistem tidak sama pentingnya dengan dinamika di atas lapangan."
"Kemudian ada strategi, sebuah landasan dan bekerja dengan prinsip yang harus dipahami oleh tim."
"Kami bisa saja mengubah sistem, tetapi di atas itu semua, harus ada semangat dan mentalitas yang tidak bisa dinegosiasikan."
"Rasa lapar untuk menyelesaikan pertandingan dengan mengetahui bahwa kami sudah melakukan semuanya untuk menang tidak bisa dinegosiasikan."
"Saya menjalani pertandingan secara intens. Saya menginginkan para pemain melakukan hal yang sama."
"Itulah jalur yang harus diambil. Mata mereka harus bersinar saat datang ke Milanello."
Semasa menangani Porto, catatan Conceicao soal mendapatkan hasil memang impresif.
Seperti dikutip dari Transfermarkt, dia membuat Porto mendapatkan rata-rata 2,18 poin per pertandingan.
Angka itu hanya sedikit di bawah Atalanta dan Napoli yang kini memimpin klasemen Liga Italia dengan rata-rata 2,27 poin per laga.
Soal formasi, para pemain AC Milan sepertinya tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan Conceicao.
Selama di Porto, Conceico menggunakan pola 4-2-3-1, yang sudah akrab bagi para pemain AC Milan sejak era Stefano Pioli.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Football-italia.net |
Komentar