BOLASPORT.COM - Pelatih Sergio Conceicao sudah menemukan akar masalah di balik bobroknya penampilan AC Milan kendati belum ada satu bulan menjabat sebagai juru taktik.
Permasalahan yang dimiliki oleh AC Milan sudah tercium oleh Sergio Conceicao.
Selepas menjuarai Piala Super Italia, AC Milan kembali melakoni pertandingan di Liga Italia.
Sejatinya keberhasilan di Piala Super Italia bisa saja menular untuk agenda di kompetisi domestik.
Namun, apa daya justru I Rossoneri gagal memaksimalkan laga yang dihadapinya di Liga Italia.
Pada pekan ke-20, Milan menjamu Cagliari di San Siro.
Di atas kertas, mereka diunggulkan mengingat kualitas materi dan posisinya di klasemen yang jauh lebih baik.
Baca Juga: AC Milan Cuma Bisa Pilih 1, Marcus Rashford atau Kyle Walker Jelas Bikin Bimbang
Akan tetapi, kenyataannya di atas lapangan Milan hanya bisa meraup 1 poin saja.
Sempat unggul lebih dulu via Alvaro Morata di menit ke-51, gawang Milan kebobolan oleh gol penyeimbang yang lahir dari kaki Nadir Zortea empat menit berselang.
Skor imbang 1-1 tersebut bertahan hingga laga berakhir.
Itu menjadi debut yang tidak menyenangkan bagi Sergio Conceicao sebagai pelatih klub di Liga Italia.
Padahal dalam dua laga pertamanya, Conceicao mampu membuat Milan menang atas dua lawan beratnya, Juventus dan Inter Milan di Piala Super Italia.
Setelah hasil imbang melawan Cagliari, Conceicao mengeluarkan sebuah pernyataan keras.
Bagi jurnalis Italia, Pietro Mazzara, pelatih asal Portugal tersebut sudah menyadari masalah dalam timnya sejak awal kedatangannya.
Itu tak lain adalah mentalitas tim yang buruk.
Kurang dari satu bulan di masa kepemimpinannya sejak ditunjuk sebagai pelatih pada akhir Desember 2024, Conceicao sudah dihadapkan pada situasi yang problematik.
Hal tersebut juga terjadi sebelum dipecatnya Paulo Fonseca.
"Kata-kata Sergio Conceiçao setelah laga Milan-Cagliari sangatlah tepat," ucap Mazzara, dikutip BolaSport.com dari Sempre Milan.
"Pelatih I Rossoneri mendefinisikan babak pertama pertandingan Sabtu malam sebagai yang terburuk dari sebuah tim sejak ia melatih."
"Terjemahannya: masalah mentalitas tim jauh lebih mengakar daripada yang diperkirakan."
"Butuh lebih banyak waktu untuk bangkit dari keterpurukan yang dialami AC Milan saat menghadapi lawan-lawan yang dianggap berkaliber menengah ke bawah dan melawan siapa, secara tepat waktu."
"I Rossoneri kesulitan, terlepas dari siapa pun yang ada di bangku cadangan."
"Pertandingan besok melawan Como tidak memungkinkan untuk mendapatkan hasil lain selain kemenangan."
"Itu karena mereka harus segera kembali meraih kemenangan di liga untuk mengincar posisi keempat yang sangat penting bagi seluruh perjalanan AC Milan, tuturnya menambahkan.
Tengah pekan ini AC Milan akan melakoni laga tunda kontra Como diStadion Giuseppe Sinigaglia, Selasa (14/1/2025) atau Rabu pukul 00.30 WIB.
Tripoin wajib diamankan oleh Tijjani Reijnders dkk. demi menjaga asa menembus zona Liga Champions.
Saat ini posisi Milan sendiri masih tertahan di urutan ke-8 dengan koleksi 28 poin dari 18 pertandingan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Milan News, Sempremilan.com |
Komentar