BOLASPORT.COM - Nama Patrick Kluivert disebut-sebut pelatih legendaris AC Milan, Fabio Capello, saat dia membahas rekrutan flop Juventus pada musim ini.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Juventus mendatangkan Teun Koopmeiners dari Atalanta.
Si Nyonya Tua mengeluarkan banyak uang untuk membeli gelandang asal Belanda itu.
Banderolnya disebut-sebut mencapai 60 juta euro yang sudah termasuk bonus.
Koopmeiners menjadi rekrutan termahal Juventus pada musim panas lalu.
Harganya lebih tinggi dari Douglas Luiz yang dibeli dari Aston Villa seharga 50 juta euro.
Juve berani mengambil risiko karena statistik Koopmeiners yang ciamik selama membela Atalanta.
Pada musim 2022-2023 dan 2023-2024, pemain berusia 26 tahun ini membukukan total 22 gol dan 9 assist dalam 67 penampilan di Liga Italia.
Namun, sejauh ini Teun Koopmeiners lebih terlihat sebagai sebuah rekrutan flop bagi Juventus.
Eks rekan setim Tijjani Reijnders di AZ Alkmaar pada selang 2017-2021 ini belum tampil sebagus di Atalanta selama mengenakan kostum hitam putih.
Koopmeiners baru menyumbang 1 gol dan 3 assist dalam 15 penampilan di Serie A.
Performa pemain Timnas Belanda yang sudah mengoleksi 20 caps dan 3 gol ini dibahas oleh pelatih legendaris AC Milan yang kini menjadi komentator, Fabio Capello.
Menurut Capello, Koopmeiners membutuhkan sebuah momen titik balik.
Momen itu bisa terjadi pada Selasa (14/1/2025).
Juventus akan menghadapi mantan klub Koopmeiners, Atalanta, dalam lanjutan Liga Italia.
"Performa Koop tidak seperti tahun-tahunnya selama berada di Atalanta."
"Tetapi, Anda bisa melihat bahwa dia marah dan melakukan semua yang dia bisa untuk tampil baik di Juventus."
"Untuk saat ini dia berkeliaran di seluruh area lapangan tanpa menemukan posisi yang tepat."
"Dia bisa mengambil keuntungan dari gol yang dicetaknya ke gawang mantan klub."
"Gol seperti itu akan mengangkat sebagian beban dari pundaknya sehingga akhirnya bisa lepas landas."
Dalam ulasannya, Capello juga menyebut nama sosok yang kini telah resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia.
"Kasus Koopmeiners ini mengingatkan saya pada satu orang Belanda yang saya latih pada masa lalu semasa di Milan," lanjut Capello.
"Patrick Kluivert datang ke Milan dengan ekspektasi sangat besar setelah tahun-tahunnya yang sukses di Ajax."
"Tetapi, dia mengalami kesulitan untuk menyatu dengan kami."
"Talenta Kluivert tidak perlu diragukan."
"Bukan kebetulan begitu dia meninggalkan Milan, Kluivert menemukan lagi ketajamannya di Barcelona."
Kluivert direkrut Capello saat dia kembali melatih AC Milan pada 1997 setelah periode pertama pada 1991-1996.
Sebelum pindah ke Milan, Kluivert mencetak 53 gol dalam 101 penampilan di Ajax Amsterdam.
Dia antara lain mengukir gol penentu kemenangan 1-0 Ajax atas Milan di final Liga Champions 1994-1995.
Namun, Kluivert gagal mereplika ketajamannya di Ajax saat bermain untuk Milan.
Pada musim 1997-1998, figur kelahiran 1 Juli 1976 itu hanya mencetak 9 gol dalam 33 penampilan di semua kompetisi.
Alhasil, Kluivert langsung dijual ke Barcelona pada musim berikutnya.
Bersama Barcelona yang dibesut oleh pelatihnya di Ajax, Louis van Gaal, Kluivert kembali bersinar.
Dia berhasil mencetak 122 gol dalam 257 laga selama 6 tahun membela Blaugrana.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar