BOLASPORT.COM - Pemilik Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, menghalangi jalan Marcus Rashford untuk berkhianat ke sesama klub Liga Inggris.
Marcus Rashford kehilangan tempat di tim inti Manchester United setelah kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih.
Penyerang asal Inggris itu baru memainkan total enam laga semenjak pergantian juru taktik Setan Merah.
Akibat penurunan menit bermain, Rashford mulai melirik pintu keluar Old Trafford.
Rashford dikabarkan telah meminta United untuk menjualnya ke klub lain pada bursa transfer Januari 2025.
Kondisi sang bomber yang abu-abu di United lantas memicu respons dari tim lain.
Beberapa raksasa Eropa dilaporkan tertarik buat menampung Rashford, termasuk dua anggota big Six Liga Inggris seperti Chelsea dan Tottenham Hotspurs.
Selain nama-nama di atas, West Ham United menunjukkan minat untuk merekrut pemain berusia 27 tahun itu.
Namun, menurut laporan Daily Star, Sir Jim Ratcliffe tak membiarkan Rashford jatuh ke pelukan sesama kontestan Premier League.
Tentu ada alasan mengapa orang nomor satu di Man United menolak untuk melepas pemainnya ke tim lokal.
Dengan pindah ke sesama klub Inggris, Rashford dikhawatirkan dapat merusak peluang Man United untuk mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa.
The Red Devils menenempati peringkat ke-15 di klasemen Liga Inggris 2024-2025 usai melakoni 20 partai.
Bermodalkan 23 poin, United tertinggal 14 angka dari Chelsea yang menduduki tangga kelima atau gerbang menuju Liga Europa.
Rashford punya opsi di luar Inggris buat melanjutkan karier sepak bola.
Dari Italia, AC Milan menjadi tim terdepan dalam mendapatkan servis Rashford.
Jebolan akademi Manchester United itu juga diisukan menarik perhatian Barcelona.
Tak hanya Eropa, Rashford pun dikaitkan dengan Liga Arab Saudi.
Namun, dia lebih memilih untuk tetap bermain di Benua Biru.
United sendiri berharap mengeruk minimal 40 juta pounds dari penjualan pemain didikan akademi mereka.
Soalnya kontrak Rashford di sana masih tersisa hingga Juni 2028.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailystar.co.uk |
Komentar