BOLASPORT.COM - Gelandang asal Belgia berdarah Indonesia, Radja Nainggolan, buka suara terkait kasus obat-obatan terlarang yang menyeret namanya.
Radja Nainggolan berada dalam sorotan setelah dituduh terlibat dalam kasus dugaan peredaran narkoba.
Dalam sebuah operasi penyelidikan pengedaran narkoba yang dilakukan di Antwerp dan Brussels, nama dia ikut terseret.
Nainggolan ditahan polisi dan dimintai keterangan.
Usai melewati proses interogasi panjang dan sempat menghuni sel, Nainggolan dibebaskan.
Eks pemain Bhayangkara FC itu pun membagikan pengalamannya selama berurusan dengan pihak berwajib.
"Saya diinterogasi selama empat jam," kata Nainggolan seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saat mereka mau menghadirkan saya ke hadapan hakim penyidik, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Mereka bilang saya akan menghabiskan sepanjang malam di dalam sel."
"Ini seperti menangkap Pablo Escobar, meskipun saya tidak ada kaitannya dengan kasus narkoba yang melibatkan teman saya," tutur dia.
Lebih lanjut, Nainggolan menceritakan kisah saat berada di balik jeruji besi.
"Penjara adalah pengalaman sangat aneh yang tak mau saya ulangi," ujar Nainggolan.
"Saya diperkenalkan sebagai pengedar narkoba," pungkas si pria keturunan Batak.
Nainggolan memulai karier di Italia Bersama Piacenza.
Kemudian dia melanjutkan petualangan bersama Cagliari, AS Roma, Inter Milan, dan kembali ke Belgia untuk memperkuat Antwerp.
Setelah satu tahun bermain di negara sendiri, Nainggolan balik lagi ke Italia usai menerima pinanga SPAL.
Pada 2023, Nainggolan menjajal tantangan baru bareng klub Indonesia, Bhayangkara FC.
Sosok berpostur 176 sentimeter itu membela The Guardians selama satu musim dengan menorehkan total 10 penampilan dan satu gol.
Kampung halaman memanggil Nainggolan kembali usai mencicipi kompetisi Liga Indonesia.
Pada Januari 2025, dia mudik guna membela Lokeren-Temse.
Bicara soal prestasi, Nainggolan memiliki masing-masing satu gelar Liga Italia dan Liga Belgia.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca.com |