BOLASPORT.COM - Manajer dan Pealatih Development Program Tottenham Hotspur memberikan klinik pelatihan kepada pesepak bola usia muda di Indonesia.
Tottenham Hotspur International Development Manager, Shannon Moloney dan Tottenham Hotspur International Coach Development. Josh Tilley hadir di Stadion Kera Sakti, Tangerang Selatan, Banten, pada SAbtu (15/2/2025).
Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam acara yang bertajuk "Meet The Expert" yang diusung oleh Liga Kompas Gramedia U-14 bersama BRI.
Kegiatan coaching clinic ini diikuti 16 SSB.
Prograam klinik pelatihan ini diisi dengan pelatihan dasar sepak bola. Seperti mengontrol, menggiring bola, dan melakukan penempatan posisi.
Pembinaan pesepak bola muda di Indonesia sebenarnya masih dipenuhi berbagai macam mitos.
Salah satunya, latihan fisik yang terlampau berat. Keunggulan fisik masih dipandang hal yang wajib dicapai pesepak bola muda.
Hal ini juga pernah disampaikan oleh mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Juru taktik asal Korea Selatan itu juga mengeluh mengenai kurangnya kemampuan mengoper dan mengontrol bola dari para pesepak bola Indonesia.
Meskipun begitu, secara kecepatan dan stamina, para pesepak bola Indonesia tidak kalah dari negara lain.
Baca Juga: Klub Raksasa Liga Inggris Komentari Peran Jay Idzes dkk di Timnas Indonesia
Tottenham Hotspur International Coach Development. Josh Tilley mengatakan pesepak bola usia muda harus dipastikan memiliki teknik bermain yang benar.
"Kepada pesepak bola muda berbakat, kami biasanya mengatur agenda latihan yang membantu mereka memaksimalkan bakatnya," kata Josh saat memberikan coaching clinic.
"Jika itu dirasa terlalu berat bagi mereka, tidak apa-apa untuk menurunkannya.”
Bernada sama, Pelatih SSB Persigawa, Al Ajri, mengakui bahwa model latihan fisik berlebihan seperti demikian masih banyak ditemui di Indonesia.
”Untuk anak di bawah 14 tahun, kalau diberi latihan fisik seberat itu, memang dalam jangka pendek hasilnya mereka terlihat lebih unggul dari segi stamina."
"Tapi, begitu mereka tumbuh dewasa, fisik mereka akan kedodoran,” ungkap Al Ajri.
Lebih lanjut, Al Ajri menyampaikan latihan fisik tetap diperlukan untuk pesepak bola muda.
Tetapi, porsi dan intensitasmya harus diatur karena fisik para pesepak bola belia ini masih belum cukup ideal.
Dengan begitu, pesepak bola usia muda tidak akan kehilangan gairah dalam bermain dan tidak terlalu terbebani.
"Saya belajar bahwa kita harus berlatih dengan baik."
"Namun, ’berlatih dengan baik’ tidak serta-merta berarti membanting tulang habis-habisan."
"Kecerdasan sama pentingnya dengan intensitas. Lagi pula, yang terpenting ialah mengikuti pertandingan itu sendiri,” tutup Al jri.
Acara klinik pelatihan ini jugaa didukung oleh AIA bersama Tottenhan Hotspur FC.
Editor | : | Ade Jayadireja |