BOLASPORT.COM - Striker Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen, sempat berpikir waktu pemecatan Shin Tae-yong tidak tepat.
Shin didepak dari jabatannya setelah gagal tampil maksimal di ASEAN Cup 2024.
Timnas Indonesia saat itu gagal lolos dari babak grup dan pulang lebih awal.
Dia meninggalkan Timnas yang sedang berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Patrick Kluivert yang menggantikan posisi Shin justru kalah menyakitkan dengan skor 1-5 saat bertanding melawan Australia pada 20 Maret lalu.
Ragnar Oratmangoen menjelaskan bahwa pemilihan waktu pemecatan Shin Tae-yong dianggapnya kurang tepat.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut sebenarnya baru saja mendapatkan perpanjangan kontrak hingga tahun 2027.
Namun, melepas Shin di tengah jalan saat Skuad Garuda sedang berjuang di Kualifikasi Piala Dunia tentu sangat berisiko.
"Ya, saya pikir kami semua memikirkan hal yang sedikit sama, mengapa sekarang?"
"Tetapi di sisi lain, ya, itu mungkin merupakan jalan yang kami tempuh atau yang Presiden PSSI tempuh," kata Ragnar Oratmangoen dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Ziggo Sport.
Baca Juga: Punya Firasat Baik, Eliano Reijnders Yakin Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain
Pemain asal FCV Dender ini melanjutkan bahwa mereka hanya bisa menerima keputusan tersebut.
Termasuk saat pelatih baru yang hadir dengan pendekatan berbeda.
Setelah proses panjang oleh Shin, Skuad Garuda harus kembali ke titik awal karena pergantian tersebut.
"Katakanlah: 'Eh, kami ingin melakukannya seperti ini sekarang, misalnya'."
"Jadi pada saat ada pelatih baru yang datang, apakah ini saat yang tepat?."
"Katakanlah, untuk mengganti pelatih tersebut?," ungkapnya.
Baca Juga: Fokus Hadapi Bahrain, PSSI Pastikan Tak Ada Ruang Buat Influencer di Timnas Indonesia
Ragnar menilai bahwa Shin memiliki pendekatan berbeda dibandingkan Kluivert.
Apalagi, dia berasal dari Asia sementara banyak pemain Timnas berkarier di Eropa.
Namun, Shin Tae-yong sudah bekerja dengan baik dan pemain cukup nyaman di dalam tim.
"Bagi kami itu mungkin soal kebiasaan sebagai pemain dari klub Eropa."
"Bagaimanapun juga dia berasal dari Asia sehingga cara kerjanya masih sangat berbeda dari yang biasa kami lakukan."
"Tetapi saya menemukan bahwa dia melakukannya dengan baik di dalam grup, saya pikir," tutupnya.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | Youtube |
