BOLASPORT.COM - Netizen Indonesia kembali menunjukkan ketidaksopanannya dengan menyerbu akun Instagram Justin Kluivert, putra Patrick Kluivert.
Indonesia memang memiliki masalah perihal perilaku warganya di jagad media sosial.
Teranyar, Justin Kluivert menjadi korban perundungan di media sosial usai kinerja sang ayah disorot negatif di Indonesia.
Justin merupakan putra Patrick Kluivert yang kini cemerlang bersama Bournemouth dan timnas Belanda.
Pemain berusia 25 tahun itu sedang membela Belanda di UEFA Nations League, saat bapaknya menjalani debut bersama timnas Indonesia.
Patrick Kluivert menjalani debut dengan gagal total, yaitu kekalahan 5-1 dari Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Suporter Indonesia di Sydney Allianz Stadium masih meneriakkan nama Shin Tae-yong, pendahulunya di kursi RI-1.
Tagar #KluivertOut pun langsung menggema usai hasil mengecewakan tersebut.
Semua kritikan netizen tersebut sah, kecuali mulai menyerempet keluarganya.
Sayangnya itu pula yang terjadi di akun Instagram sang putra, Justin.
Unggahan terbaru Justin, saat artikel ini ditulis, menuai 2.898 komentar, berkali lipat dari ungggahan sebelumnya.
Sebagian besar komentar tersebut berisi ketikan kotor warganet Indonesia yang protes dengan kinerja Patrick sebagai pelatih.
"Bapakmu marakno wong mumet lek (Ayahmu membuat orang pusing, Lek)," demikian contoh komentar di sana.
Lini komentar tersebut belakangan disiram oleh sejumlah netizen lebih beradab yang meminta untuk tidak lagi menghujani akun Justin.
Ada baiknya netizen Indonesia segera meninggalkan akun Justin dan membiarkannya hidup tenang di Belanda.
Justin sendiri mengakui ia termotivasi menjadi pemain sepak bola berkat kesuksesan sang ayah.
"Saya hidup dengan nama ini dan itu selalu menjadi motivasi saya," ujar Justin di The Telegraph.
"Dia adalah pesepak bola terkenal dan saya merasakan itu ke mana pun saya pergi."
"Tapi bagi saya itu adalah motivasi untuk menunjukkan pada orang bahwa saya sendiri pemain bagus, bukan karena ayah saya."
| Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
| Sumber | : | TheTelegraph.com |
